Ketahui motif sebelum makan
Seperti yang dilansir dari Eat This melalui Kompas.com, para peneliti dari Jerman menemukan ada 15 motif yang paling sering menjadi alasan seseorang untuk makan.
Apakah kamu makan karena rasanya enak? Apakah ini karena makan adalah kebiasaan yang teratur? Apakah kamu makan karena kamu merasa lapar? Atau apakah kamu makan agar tubuhmu bugar?
Baca Juga: Gagal Diet Pas Lagi Liburan? Yuk Simak Tips Jitu dari Yulia Baltschun yang Patut Dicoba!
Hal ini dikarenakan, banyak motif yang tidak ada hubungannya dengan rasa lapar tapi memicu kamu untuk makan.
Misalnya adalah saat kamu berkumpul bersama teman-teman di mana makanan menjadi pelengkap ketika kalian mengobrol.
Meskipun pelengkap, nyatanya kamu tetap memakan makanan tersebut meskipun kamu merasa tidak lapar.
Berperan sebagai kritikus makanan
Menjadi kritikus makanan berarti kamu bukan hanya memilih makanan untuk yang kamu makan melainkan juga mencatat penyajiannya, setiap rasa yang ada di makanan, dan seberapa memuaskan setiap jenis makanan yang kamu makan.
Ini sebabnya, untuk menerapkan pola makan mindful eating berarti kamu harus mengerahkan seluruh inderamu setiap kali makan.
Ngemil
Ngemil tidak selamanya buruk karena ngemil dapat menghindarkan kamu dari makan berlebih ketika waktu makan telah tiba.
Oleh karena itu, tentukan waktu untuk memakan camilan di luar waktu makan besar.
Baca Juga: Dilakukan Nikita Willy hingga Prilly Latuconsina, Apa Saja sih Manfaat Diet Tanpa Makan Nasi?
Amati dengan hati-hati
Melansir Kompas.com, penting untuk mencoba merasakan sensasi dan dorongan dalam diri ketika kamu merasa lapar atau kenyang.
Karena dengan melakukan ini, kebiasaan mindful eating akan terbentuk sehingga kamu lebih dapat mengontrol setiap makanan yang masuk ke dalam mulut.
(*)
Kekayaan Anaknya Tembus Rp 51,8 Miliar di Usia 28 Tahun, Ibu Verrell Bramasta Ungkap Sumber Harta sang Putra: Luar Biasa Rezekinya
Source | : | Kompas.com,Instagram,Nakita.ID |
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Irene Cynthia |