"Itu sebelum sakit, pada saat sakit yang terakhir saya lihat sempat video call. Itu hanya 5 10 detik."
"Dia mau pemasangan ventilator jadi cuma dadah-dadah, dah ayah dah ayah gitu," kenang Teddy.
Meski tak bisa menemani secara langsung, Teddy bersyukur dirinya masih bisa menemani Rina di saat-saat terakhirnya.
Bahkan, ia dan anak-anaknya sempat membimbing Rina Gunawan tiada henti hingga sekitar 30 menit.
“Alhamdulillah bahwa di saat-saat terakhirnya, sekitar 30-40 menit saya dan anak-anak sempat menemani beliau, jadi membimbing terus-menerus tanpa henti selama 30 menit."
"Jadi video call ya, karena kan enggak bisa masuk semua, di ICU, dan kami juga di rumah. Jadi, enggak ada yang bisa datengke ICU," ungkapnya.
Meski terlihat tegar saat menemani pemakaman sang istri, Teddy mengaku bahwa ia telah meluapkan kesedihannya sejak sang Rina Gunawan jatuh sakit.
"Air mata saya sudah cukup banyak keluar dan untuk menahan semuanya," ungkap Teddy.
Ia pun mengaku tak ingin lemah saat mengantarkan jenazah sang istri ke peristirahatan terakhirnya.
"Saya nggak mau disaat terakhir mengantar jenazah almarhumah, justru saya nggak kuat," terang adik Atalarik Syach tersebut.
(*)
Source | : | Grid.ID,YouTube |
Penulis | : | Widy Hastuti Chasanah |
Editor | : | Widy Hastuti Chasanah |