Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Tidak banyak wanita yang ingin menjalankan poligami, namun Cut Keke bukan salah satunya.
Aktris yang kini berusia 47 tahun itu diketahui telah menjalankan kehidupan sebagai istri kedua dari pengacara Malik Bawazier sejak tahun 2006.
Diceritakan Cut Keke dalam sebuah video di saluran Youtube MAIA ALELDUL TV pada Kamis (4/3/2021), usia pernikahannya yang sudah mencapai 14 tahun ini bukanlah yang mudah.
Sebab, pada awalnya istri pertama Malik Bawazier, Zahra, tidak menerima kehadirannya.
"Udah 14 tahun, tapi itu semua proses untuk jadi sekarang ada proses, nggak mudah," ungkap Cut Keke yang dikutip dari Grid.ID.
Meski tidak mudah, Cut Keke mengaku bahwa hubungannya dengan sang istri pertama sudah lebih baik.
"Udah 14 tahun, tapi itu semua proses untuk jadi sekarang ada proses, nggak mudah," lanjutnya.
Meski praktik poligami bukanlah hal yang baru, belum banyak yang mengetahui risiko kesehatan dan psikologis yang harus dihadapi sang istri sebagai pihak yang dipoligami.
Dampak poligami bagi kesehatan fisik para istri
Melansir Kompas.com, menurut seorang seksolog dr. H. Boyke Dian Nugraha, Sp.OG, MARS, poligami sama dengan berganti-ganti pasangan walaupun statusnya resmi menikah.
Sedangkan pria yang berganti-ganti pasangan dapat memicu kanker rahim pada wanita pasangannya hingga 4-5 kali lipat dibandingkan pria dengan satu pasangan.
Selain itu, dr. Boyke juga mengingatkan adanya risiko tertular penyakit kelamin pada perempuan yang dipoligami.
Sebagai contoh, apabila istri pertama sedang mengalami keputihan, maka bukan tidak mungkin istri kedua tertular.
Oleh karena itu, dr. Boyke menyarankan untuk pasangan poligami yang tidak berencana mempunyai anak untuk selalu menggunakan kondom setiap melakukan hubungan intim.
Penggunaan kondom ini dapat meminimalisir risiko penyakit tersebut.
Baca Juga: Meski Trauma untuk Menikah Lagi, Dina Lorenza Akui Tak Keberatan Jika Harus Poligami
Dampak poligami bagi kesehatan psikis para istri
Kebanyakan wanita menolak untuk dipoligami karena enggan berbagi suami dengan wanita lain dan khawatir tidak menjadi prioritas suaminya lagi.
Menurut dr Boyke, wanita yang dipoligami memang sangat mungkin merasa tersaingi, cemburu, atau diperlakukan tidak adil.
Tidak jarang pula wanita yang dipoligami sulit mencapai orgasme ketika berhubungan intim dengan suaminya karena hal tersebut.
Baca Juga: Ogah Disebut Pelakor, Ini Cara Cut Keke Jalani Poligami Agar Tak Sering Dinyinyirin Publik
Dokter Boyke juga mengungkapkan, keluhan yang sering diucapkan pasien poligami adalah, “Dalam hati, mana ada sih, Dok, perempuan yang mau dipologami?”.
Hal ini dikarenakan, rata-rata pasien menyatakan mau dipoligami karena terpaksa, mengikuti aturan, atau faktor agama.
Selain itu, wanita yang mengalami stres karena dipoligami pada akhirnya akan meningkatkan risiko terkena menopause lebih awal.
(*)
Pak Tarno Derita Sakit Stroke, Istri Pertama Ngaku Ogah Jenguk Gegara Kelakuan Bini Muda: Pelakor Itu!
Source | : | Kompas.com,Grid.ID |
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Deshinta N |