Lebih lanjut, adanya penyakit penyerta atau komorbid juga akan meningkatkan terjadinya inflamasi kronis.
Akibatnya, akan ada peningkatan risiko infeksi, peningkatan risiko kanker, peningkatan risiko penyakit autoimun, penurunan respon terhadap imunisasi dan penurunan respon terhadap pengobatan infeksi.
Baca Juga: Jangan Kurang Tidur Apalagi sampai Begadang Sebelum Vaksinasi Covid-19, Ahli Jelaskan Risikonya
Prof. Siti mengingatkan kondisi khusus yang memengaruhi keefektifan vaksinasi pada lansia.
“Faktor-faktor yang memengaruhi keefektifan vaksinasi pada lansia adalah faktor intrinsik, yaitu usia dan jenis kelamin, dan faktor ekstrinsik yaitu penggunaan obat-obatan,” katanya.
Oleh karena itu, kebiasaan seperti merokok, kondisi lingkungan sekitar, serta kecukupan nutrisi pada lansia berperan penting dalam keefektifan vaksin Covid-19.
Baca Juga: Jika Lansia Alergi Usai Vaksinasi Covid-19, Haruskah Penyuntikan Dosis Kedua Tetap Dilakukan?
Adapun terkait nutrisi, Prof. Siti juga mengingatkan akan energi, protein, dan mikronutrien penting untuk tulang, otot, dan fungsionalitas.
Untuk itu, direkomendasikan agar energi minimal di atas 21kcal/kg BB, protein 1.0-1.5 g/kgBB/hari (25-30g) tiap kali makan.
Tak lupa juga suplementasi apabila perlu, tetapi harus tetap di bawah resep dokter.
(*)
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Irene Cynthia |