Dokter dapat mendiagnosis kondisi tersebut dalam beberapa menit pertama kehidupan.
Mereka melakukan pemeriksaan rutin terhadap tonus otot bayi baru lahir pada 1 hingga 5 menit setelah lahir.
Tonus otot yang buruk cenderung menandakan adanya masalah dengan otak, sumsum tulang belakang, saraf, atau otot.
Baca Juga: Ahli Ungkap Manfaat Alpukat untuk Bumil, Mencegah Bayi Cacat Lahir hingga Meningkatkan ASI
Tetapi terapi fisik dan perawatan lain dapat membantu anak membangun otot yang lebih kuat dan koordinasi yang lebih baik.
Bayi baru lahir dengan hipotonia tidak akan memiliki gerakan lengan dan kaki yang kuat.
Seiring bertambahnya usia, bayi yang "terkulai" akan kehilangan pencapaian penting, seperti bisa mengangkat kepala saat tengkurap.
Adapun gejala umunya, seperti:
Terkadang, kondisi tersebut juga dapat menyebabkan masalah saat menghisap dan menelan.
Selain itu, persendian anak mungkin sangat fleksibel, seperti sambungan ganda.
Source | : | Instagram,WebMD |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |