Dampak stimulus ini mulai terlihat dengan perbaikan ekonomi di kuartal ketiga 2020, setelah pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua terkoreksi cukup dalam.
Di Indonesia, beberapa langkah dilakukan pemerintah untuk membantu pemulihan ekonomi.
Salah satunya dengan menggelontorkan stimulus fiskal dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), melakukan skema pembagian beban atau burden sharing dengan menjaga stabilitas nilai tukar, suku bunga dan inflasi agar tetap terkendali, serta memperhatikan kredibilitas dan integritas pengelolaan ekonomi, fiskal dan moneter.
Omnibuslaw atau RUU Cipta Kerja pun telah berhasil disahkan dan diharapkan dapat menarik investor asing dan membantu Foreign Direct Investment (FDI) Indonesia.
Selama 2020, Portfolio Manager Allianz Indonesia aktif mengikuti kondisi pasar dan menyesuaikan strategi investasi dengan kondisi pasar yang fluktuatif.
Strategi yang tepat mampu memaksimalkan kinerja fund dan memberikan imbal hasil yang baik.
Selama 2020, fund-fund unit link Allianz lebih unggul dibandingkan tolok ukurnya, seperti Smartlink Rupiah Equity Fund yang mampu memberikan imbal hasil -2,51%, lebih baik dibandingkan tolok ukur IHSG yang -5,09%, Smartlink Rupiah Fixed Income Fund +12,15%, lebih baik dari tolok ukur +9,95%, begitu juga dengan Allisya Rupiah Equity Fund -3.83% lebih baik dari tolok ukur Jakarta Islamic Index di – 9,69%.
“Meskipun kondisi pasar volatil di tengah masa pandemi yang menantang, Allianz Indonesia mencatatkan perkembangan imbal balik investasi yang positif di tahun 2020 dengan total dana kelolaan (Asset Under Management/AUM) sebesar Rp 42,70 triliun atau naik sebesar 6,27% dibandingkan dengan tahun sebelumnya."
"AUM ini termasuk juga dana kelolaan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Allianz."
Penulis | : | Annisa Dienfitri |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |