Namun jika kamu terus menerus dalam keadaan stres, tubuhmu bisa saja selalu dalam kondisi “lawan dan lari” dan tidak bisa beralih ke mode “istirahat dan mencerna”.
Saat tubuh berada dalam kondisi “lawan atau lari”, tubuh melepaskan hormon kortisol yang dapat memperlambat metabolisme tubuh.
Melansir Mayo Clinic via Eat This, stres kronis dan tingkat kortisol yang terus menerus tinggi dapat menyebabkan kenaikan berat badan.
Baca Juga: Bukan Hanya Tidur Terlalu Lama, 4 Kebiasaan Pagi Hari Ini Juga Bikin Tubuh Cepat Gemuk
Selain itu, kondisi stres kronis ini juga membuatmu menginginkan makan-makanan yang manis, berlemak atau asin sehingga menambah pemicu kenaikan berat badan.
Kadar kortisol yang tinggi juga bisa berbahaya karena dapat menyebabkan penumpukan lemak di perut dan meningkatkan risiko terkena penyakit kardiovaskular.
Nah, untuk membantumu menurunkan kadar stres, kamu bisa mencoba hal-hal di bawah ini:
Tidur cukup, orang dewasa usia 18 sampai 60 tahun disarankan untuk tidur malam paling tidak selama 7 jam.
Mengurangi screen-time, seperti handphone, laptop, televisi karena sinar biru dapat membuatmu kesulitan untuk tidur dan meningkatkan kadar kortisol.
Olahraga, karena olahraga dapat memproduksi hormon endorfin yang membuat suasana hatimu lebih baik dan menurunkan kadar stres.
Meditasi, menurut sebuah penelitian, meditasi dapat membantumu mengurangi kecemasan dan stres.
(*)
5 Rekomendasi Drakor Song Joong Ki yang Jarang Dibahas, Main Bareng Moon Chae Won hingga Han Suk Kyu
Source | : | Eat This |
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Irene Cynthia |