Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Ada beragam kisah yang dialami orang tua saat mengurus buah hatinya.
Apalagi saat memasuki masa makanan pendamping ASI (MPASI).
Hal ini pula yang sempat dialami artis Dude Harlino bersama istri, Alyssa Soebandono.
Dijelaskan oleh pria berusia 40 tahun ini dalam acara virtual yang diikuti Grid.ID (16/3/2021), ternyata anak pertamanya sempat memiliki alergi yang cukup besar.
“Rendra (anak Dude Harlino) itu masuk masa MPASI, saya sama Icha (Alyssa Soebandono) banyak bertanya, bagaimana tipsnya. Ternyata Rendra ini punya satu hal yang agak unik, dia punya faktor alerginya cukup besar,” jelas Dude Harlino.
Menurutnya, ada beberapa jenis makanan yang menyebabkan putra sulungnya itu bisa mengalami gatal pada tubuh.
“Ada bebera jenis makanan yang kita kasih, ada dampak dibadannya merah, gatel,” lanjutnya.
Akhirnya, kala itu, dokter menyarankan untuk memberikan single food saja.
Hal ini untuk mengetahui apa yang menyebabkan anaknya alergi.
“Akhirnya kita tanya sama dokter, dokter bilang coba single food aja satu menu, biar kita tahu faktor alerginya di makanan apa. Setelah itu barui kita tahu, oh dia ternyata kalo makan ikan ini agak bentol-bentol,” jelas Dude.
Namun seiring waktu, saat memasuki usia 10 bulan, faktor alergi pada anaknya tersebut mulai menurun.
Dilansir Grid.ID dari laman WebMD, ternyata ada lebih dari 160 makanan allergen.
Makanan berikut ini diketahui kemungkinan menyebabkan masalah dengan reaksi alergi hingga 90 persen, yaitu.
- Susu sapi
- Telur
- Kacang-kacangan
- Kacang pohon (kenari atau almond)
- Ikan
- Kerang
- Kedelai
- Gandum
Gejala alergi makanan biasanya muncul segera setelah dalam beberapa menit hingga beberapa jam.
Jika memperkenalkan makanan baru kepada bayi, perhatikan gejala-gejala berikut:
- Bintik atau bekas luka
- Kulit memerah atau ruam
- Wajah, lidah, atau bibir bengkak
- Muntah dan atau diare
- Batuk atau mengi
- Sulit bernafas
- Penurunan kesadaran
Baca Juga: Resep MPASI Nasi Udang Telur Puyuh ala Citra Kirana, Dijamin Bikin si Kecil Lahap Makan!
Jika melihat gejala ringan, seperti gatal-gatal atau ruam, segera hubungi dokter anak untuk evaluasi lebih lanjut.
Kondisi alergi dapat diketahui oleh tes diagnostik, seperti tes kulit dan tes darah.
Jika ada riwayat alergi makanan keluarga, bayi memiliki risiko lebih tinggi untuk juga mengembangkan alergi tersebut, meski belum bisa dipastikan.
Baca Juga: Nycta Gina Ngaku sang Anak Doyan Makan Edamame, Intip Apa Saja Manfaatnya untuk si Kecil yuk!
Nah, menyusui bayi selama 4-6 bulan adalah cara terbaik untuk mencegah alergi susu.
Ahli menyarankan bahwa dalam kasus bayi yang berisiko tinggi alergi, kacang harus diperkenalkan antara 4-6 bulan.
Bayi yang berisiko paling tinggi terkena alergi kacang adalah mereka yang alergi eksim atau telur atau keduanya.
Alergen potensial lainnya seperti kacang dan ikan harus diperkenalkan selama periode waktu tertentu saat orangtua mengenalkan bayi pada makanan padat, antara 6 dan 9 bulan.
(*)
5 Rekomendasi Pelembap Anti Jerawat dan Harganya, Bisa Pulihkan Kulit yang Meradang, dari Rp11 Ribu
Source | : | WebMD |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |