Sementara itu, Kabid Humas Polda Aceh Kombes Winardy membenarkan bahwa pihaknya mendapat informasi mengenai seorang pasien RSJ Banda Aceh yang diduga personel Polri Asep.
Menurut Winardy, informasi mengenai pasien RSJ yang diduga personel Polri tersebut berawal dari kabar yang beredar melalui pesan di grup WA personel Polri.
Selanjutnya personel Polda Aceh melakukan kroscek ke RSJ, Banda Aceh.
"Lebih lanjut informasi yang didapat dari pihak RSJ, pasien yang diduga Bharaka Zainal Abidin alias Asep mulai dirawat di Rumah Sakit itu sejak 2009 lalu dan (pihak rumah sakit) sempat mengantar kembali ke Desa Fajar, Kecamatan Sampoinet, Aceh Jaya."
"Tapi warga setempat tidak mau menerimanya, sehingga akhirnya dibawa kembali ke RSJ Banda Aceh," kata Winardy melalui WhatsApp.
Ia akan memastikan bahwa pasien yang sedang dirawat di RSJ ini benar Bharaka Zainal Abidin alias Asep personel BKO Resimen I Kedung Halang Bogor yang hilang atau meninggal pada saat tsunami di Aceh pada tahun 2004.
Untuk itu, pihaknya akan menemui keluarganya di Jawa Barat dan berkoordinasi dengan kesatuan dinasnya.
"Selanjutnya kepada pasien ini juga akan dilakukan tes DNA, sidik jari, dan pengenalan tanda lahir lainnya," katanya.
Siapakah Asep?
Mengutip akun Instagram @ndorobeii, Asep sempat bertugas sebagai pasukan Bantuan Keamanan Operasional Brimob Resimen II Kedung Halang Bogor ke Polda Aceh dan Poskotis Brimob Peukan Banda Aceh tahun 2004.
"Saat itu Asep masih sebagai Bhayangkara Muda dan menyemat pangkat sebagai Ajun Brigadir Polisi (Abrip). Beliau adalah lulusan Sekolah Tamtama Polri tahun 1999/2000."
"Pada saat terjadi Tsunami yang mengguncang Aceh pada tahun 2004 beliau sedang bertugas pada posko pengamanan mengingat waktu itu Aceh sedang bergejolak politik dengan adanya Gerakan Aceh Merdeka (GAM)."
"Tsunami pagi itu menyapu bersih posko tempat Asep bertugas bersama seluruh bangunan lainnya yang ada hingga rata tanah dan menelan korban jiwa hingga puluhan ribu jiwa."
"Asep dilaporkan hilang sebagai akibat bencana Tsunami Aceh dan digelar sebagai Abrip Anumerta Asep," tulis akun @ndorobeii.
Doa Ibu Asep
Saat tsunami menerjang Aceh, Asep dinyatakan hilang dan kemungkinan besar meninggal karena bencana itu menerjang pos tempatnya bertugas.
Keluarga besar Abrip Asep sempat pasrah dan menyerahkan nasib Asep kepada Allah.
Pihak keluarga juga sudah melaksanakan tahlilan untuk mengirim doa bagi Asep.
"Kalau saya datang ke rumah orang tua Asep, ibunya selalu bilang kalau Asep masih hidup."
"Saat itu, saya hanya memberi semangat kepada ibu untuk mengikhlaskan saja," ujar Aiptu Nazori, salah satu kerabat Asep, dikutip dari Serambinews.com.
Baca Juga: Rilis Single Duet, Teuku Ryzki Cerita Peranan Mama dan Fans Buat Karyanya
Akan tetapi, orang tua Asep sangat yakin jika Asep masih hidup. Namun, tidak diketahui keberadaannya.
Semenjak itu, pihak keluarga terus berdoa kepada Allah agar diberikan petunjuk jika Asep masih hidup.
(*)
Kimberly Ryder Klarifikasi soal Lemari Plastik yang Jadi Omongan Netizen, Ada Sejarah Miris di Baliknya
Source | : | Kompas.com,Instagram,Serambi News |
Penulis | : | Mia Della Vita |
Editor | : | Mia Della Vita |