Dalam laporan yang dirilis pada Selasa (16/3/2021), sebelum penembakan, lembaga koalisi mengatakan telah menerima 3.795 laporan insiden kebencian antara Maret 2020 dan Februari 2021.
Mayoritas diskriminasi, seperti pelecehan verbal dan pengucilan, dengan perempuan melaporkan insiden itu terjadi sekitar dua kali lebih sering dari pada laki-laki.
Sebuah studi yang diterbitkan awal bulan ini oleh Center for the Study of Hate and Extremism, sebuah pusat penelitian nonpartisan, menunjukkan bahwa kejahatan rasial mengalami peningkatan terhadap orang Asia-Amerika.
Di 16 kota besar AS jumlahnya naik 149 persen dari 2019 hingga 2020, sementara kejahatan rasial secara keseluruhan turun 7 persen dalam periode waktu yang sama.
Para pendukung komunitas mengatakan lonjakan tersebut sebagian besar disebabkan orang Asia-Amerika yang disalahkan atas virus corona, yang pertama kali diidentifikasi di Wuhan, China pada akhir 2019.
Lalu, mantan Presiden AS Donald Trump berulang kali menyebut Covid-19 sebagai "Virus China" dan Retorika "kung flu" dianggap beberapa orang sebagai sentimen anti-Asia yang dikobarkan.
Hampir setengah dari insiden kebencian anti-Asia yang dicatat Stop AAPI Hate terjadi di California, di mana orang Asia-Amerika mencapai sekitar 15 persen dari populasi negara.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rich Brian Kecam Penembakan yang Tewaskan Wanita Asia di Atlanta "
Pak Tarno Derita Sakit Stroke, Istri Pertama Ngaku Ogah Jenguk Gegara Kelakuan Bini Muda: Pelakor Itu!
Source | : | kompas |
Penulis | : | None |
Editor | : | Mia Della Vita |