Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID - Dalam menjalani aktivitas sehari-hari yang padat, wajar apabila kita merasa kelelahan.
Apalagi jika kamu adalah seorang pekerja yang dituntut untuk melakukan pekerjaan sesuai target yang telah dibebankan perusahaan.
Sampai-sampai kamu harus merelakan waktu tidurmu untuk menyelesaikan tuntutan pekerjaan.
Mengutip Kompas.com, menurut sebuah studi yang dilakukan OnePoll.com, 7,5 tahun hidup warga Inggris diliputi kelelahan.
Sedangkan pada orang dewasa yang disurvei, mereka mengatakan bahwa mereka merasa lesu sekitar 3 jam dalam sehari.
Normalnya, beristirahat sebentar, makan, ataupun tidur dapat membuat tubuh kita merasa lebih baik.
Namun, sebagian orang tidak merasa lebih baik bahkan setelah tidur sepanjang malam.
Baca Juga: Ari Lasso Ngaku Jadi Mudah Kelelahan Setelah Sembuh dari Covid-19, Apakah Normal?
Rasa kelelahan yang esktrem yang terus menerus seperti ini rupanya dapat menjadi pertanda Sindrom Kelelahan Kronis (SKL).
Kabar buruknya, kondisi yang seringkali disepelekan ini dapat berakibat fatal, atau lebih tepatnya menyebabkan kematian apabila tidak segera ditangani.
Seperti yang dikutip dari Kontan.co.id, hal ini dikarenakan adanya hubungan antara kelelahan dengan tingkat stres.
Sebuah penelitian yang dilansir Kontan.co.id dari laman Time mengungkapkan bahwa tingkat stres yang tinggi dapat menyebabkan peningkatan irama jantung dan tekanan darah.
Kondisi ini dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan gagal jantung, yang akan berakibat fatal, apalagi pada orang yang mempunyai riwayat penyakit jantung sebelumnya.
Sayangnya, sekitar 90 persen kasus Sindrom Kelelahan Kronis ini tidak terdiagnosa sehingga dokter belum mampu menemukan penyebab pastinya.
Meski begitu, seperti yang dikutip Kompas.com dari laman Insider, berikut adalah gejala atau tanda kelelahan kronis yang dapat dikenali:
Sulit tidur
Seorang pakar kesehatan sekaligus ilmuwan kiropraktik, Dr. Kevin Kinney, menjelaskan adanya kaitan antara kelelahan kronis dengan gangguan tidur.
Menurut Kinney, kelelahan normal bisa memengaruhi jam istirahat dan tidur.
Pada kondisi ini, tidur bisa terganggu karena tubuh mengalami kelelahan kronis.
Baca Juga: Sering Sulit Tidur Akibat Cemas Saat Malam Hari? Coba Ikuti Tips Berikut Ini
Merasa sakit atau nyeri
Selain gangguan tidur, Kinney juga menyebutkan adanya kaitan kelelahan kronis dengan produksi senyawa kimia yang menyebabkan peradangan oleh sistem imun.
Tanda-tanda berupa memar dan nodus limfa yang melunak, sakit tenggorokkan, hingga nyeri sendiri bisa jadi gejala kelelahan kronis.
Baca Juga: Keseleo hingga Kejang Otot Bisa Jadi Penyebab Nyeri Punggung Saat Berjalan loh, Hati-hati deh!
Merasakan sakit kepala yang berbeda
Bukan sekedar sakit kepala biasa, penderita kelelahan kronis akan mengalami sakit kepala yang baru dan berbeda.
Meskipun awalnya membingungkan, rasa sakit ini akan terasa perbedaannya setelah membandingkan titik sakitnya, intensitasnya, frekuensinya, durasinya, serta sensitivitasnya.
Mengalami gejala depresi
Kelelahan kronis dapat menyebabkan depresi yang berdampak pada munculnya gangguan tidur seperti insomnia atau sleep apnea.
Adapun gangguan tidur ini sering diasosiasikan dengan gejala depresi seperti mudah marah dan mudah tersinggung.
Sulit berkonsentrasi
Kehilangan konsentrasi yang signifikan dan kehilangan memori jangka pendek bukanlah hal yang normal karena itu merupakan salah satu gejala kelelahan kronis.
Hal ini dikarenakan stress yang merupakan faktor risiko kelelahan kronis dapat merusak sistem otak sehingga menyebabkan penurunan fokus dan daya ingat.
(*)
Tangis Nunung Pecah saat Singgung Soal Kariernya di Dunia Hiburan, Sebut Perannya Kini Sudah Tergantikan
Source | : | Kompas.com,Kontan.co.id |
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Irene Cynthia |