Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Ubi jalar adalah sayuran yang sangat bergizi.
Karena tinggi karotenoid, ubi jalar merupakan sumber vitamin A yang bagus untuk kesehatan mata, memiliki sifat antioksidan dan anti-penuaan, serta telah dikaitkan dengan pencegahan kanker.
Selain itu, ubi jalar kaya akan berbagai vitamin B, termasuk B-1, B-2 dan B-3 - riboflavin dan niasin, serta B-5 dan B-6.
Nag, ada fakta menarik lainnya dari ubi jalar ini, yang merupakan kabar baik bagi kamu dalam menurunkan berat badan.
Dilansir Grid.ID dari laman Medical News Today, menurut National Institutes of Health, vitamin B membantu tubuh kita memproses makanan menjadi energi, serta membentuk sel darah merah.
Penelitian diterbitkan dalam jurnal Heliyon yang menunjukkan sisa air dari masakan ubi jalar mungkin memiliki efek melangsingkan dan membantu pencernaan, loh.
Baca Juga: Tak Hanya Lezat, Ubi Jalar Juga Memiliki Gizi Lain yang Mungkin Belum Kamu Tahu, Apa Saja?
Sebuah tim peneliti dipimpin oleh Dr. Koji Ishiguro dari Organisasi Riset Pertanian dan Pangan Nasional di Jepang sedang mencari cara untuk menggunakan kembali air limbah yang dihasilkan dari pengolahan ubi jalar dalam skala industri.
Karena itu, mereka berpikir untuk menguji nilai gizi dan efek makanannya.
Ternyata, protein yang ditemukan dalam air ubi jalar memiliki efek melangsingkan tubuh pada tikus.
Peneliti memberi makan tiga kelompok tikus diet tinggi lemak.
Satu kelompok diberi protein peptida ubi jalar (SPP) dengan konsentrasi tinggi, lalu satu kelompok lagi dengan konsentrasi rendah.
Setelah 28 hari, para peneliti menimbang tikus tersebut dan melakukan serangkaian pengukuran.
Baca Juga: Minum Air Rebusan Ubi Jalar yang Jitu Turunkan Berat Badan Secara Drastis. Begini Caranya!
Mereka memeriksa massa hati, jaringan lemak, kadar kolesterol lemak, dan kadar trigliserida.
Para ilmuwan juga mengukur kadar leptin dan adiponektin, yang mengatur metabolisme tubuh dan memainkan peran kunci dalam obesitas dan sindrom metabolik.
Tikus yang diberi makan tingkat SPP yang lebih tinggi memiliki berat badan dan massa hati yang secara signifikan lebih rendah.
Tikus ini juga memiliki kadar kolesterol dan trigliserida yang lebih rendah, serta kadar hormon metabolik leptin dan adiponektin yang lebih tinggi.
Temuan menunjukkan bahwa SPP bisa menekan nafsu makan dan mengontrol metabolisme lipid pada tikus.
Penelitian lebih lanjut memang diperlukan untuk melihat apakah efek yang sama berlaku untuk manusia, tetapi Dr. Ishiguro mengatakan bahwa hasilnya sangat menjanjikan.
“Hasil penelitian ini sangat menjanjikan, memberikan pilihan baru untuk menggunakan air limbah ini daripada membuangnya. Kami berharap SPP digunakan untuk bahan pangan fungsional di masa depan,” jelas Dr Ishiguro.
(*)
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri
Source | : | Medical News Today |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |