Jadi pada dasarnya, ketika makan di pagi hari, kita menjaga tubuh pada saat sensitivitas insulin tinggi, yang berarti sel-sel dapat menggunakan glukosa darah (gula) dengan lebih efisien.
Penelitian itu dimaksudkan untuk menguji efek puasa intermiten terhadap faktor risiko penyakit tersebut.
Ternyata, terlepas dari bagaimana kamu makan sepanjang hari, makan di pagi hari bisa menjadi kunci untuk mengurangi risiko diabetes.
Lantas, adakah jadwal makan dengan waktu terbatas lainnya?
"Penelitian sejauh ini menunjukkan bahwa diet seperti puasa intermiten tidak berdampak signifikan pada resistensi insulin dan peningkatan diabetes," katanya Dr. Deena Adimoolam, MD, Ahli Endokrinologi.
"Apa yang kami tahu. Namun, jika puasa intermiten menyebabkan penurunan berat badan yang signifikan, maka mungkin ada peningkatan resistensi insulin dan diabetes secara keseluruhan,” katanya.
Jadi, temuan ini telah meyakinkan kamu untuk mulai bangun pagi dan konsumsi makanan sehat saat tubuh sangat membutuhkannya.
Dr. Adimoolam menyarankan untuk mencari makanan yang tinggi protein seperti telur, yoghurt, keju cottage, oatmeal gandum, atau smoothie dengan yoghurt, buah, serta mentega kacang.
(*)
Kimberly Ryder Klarifikasi soal Lemari Plastik yang Jadi Omongan Netizen, Ada Sejarah Miris di Baliknya
Source | : | Kompas.com,eatthis.com |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Irene Cynthia |