Tak disertai getaran seperti sebelumnya, namun ledakan yang terjadi hari ini telah membuat warga kembali panik.
"Ledakan satu kali lagi, sempat panik lagi," ujarnya dikutip TribunCirebon.com.
Wahyudi yang saat itu sedang menyambangi lokasi kebakaran, menceritakan warga sekitar kembali panik dan berhamburan.
"Tapi tadi ada petugas yang menenangkan, tenang-tenang katanya, jadi tenang lagi," ujarnya.
Akibat ledakan tersebut, beberapa warga yang sempat diungsikan, kembali mengurungkan niat untuk pulang ke rumah.
Menurut informasi yang diwartakan Kompas.com sebelumnya, Ifky Sukarya selaku Corporate Secretary Subholding Refining and Petrochemical Pertamina mengatakan, ledakan di pertamina Balongan diduga bermula dari sambaran petir saat hujan deras melanda kota Indramayu pada Senin (29/3/2021) lalu.
Namun, Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu, Rahmat Triyono menjelaskan, tak ada aktivitas petir saat hujan berlangsung.
"Berdasarkan alat monitoring lightining detector yang berlokasi di BMKG Jakarta dan BMKG Bandung, dari pukul 00.00 sampai pukul 02.00 WIB."
"Bahwa tidak terdeteksi adanya aktivitas sambaran petir di wilayah kilang minyak Balongan Indramayu," jelas Rahmat melalui siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (30/3/2021).
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Nesiana Yuko A |