Hal ini karena cumi-cumi tidak mengandung karbohidrat.
Baca Juga: Tak Banyak Orang Tahu, Ini 4 Alasan yang Bikin Kamu Mikir Ulang Makan Udang Berlebihan, Jangan Syok!
5. Sumber vitamin B12 dan B6 yang baik
Tubuh membutuhkan B12 untuk kesehatan saraf dan darah, serta vitamin B6 untuk melindungi jantung dari stroke, adapun stroke adalah salah satu penykit yang sangat berbahaya dan harus dihindari.
Itu semua memberi alasan yang baik untuk makan cumi-cumi karena mengandung kedua nutrisi ini.
6. Kaya selenium dan vitamin E
Cumi-cumi juga memiliki selenium dan vitamin E.
Selenium bekerja dengan vitamin E dalam meningkatkan pertumbuhan dan kesuburan tubuh.
Sebagai anti-oksidan, itu diyakini berperan dalam melawan kanker dan dapat membantu menghambat pertumbuhan tumor.
Akan tetapi, ada catatan tersendiri dalam konsumsi cumi-cumi.
Mengutip laman Kompas.com, memang lemak pada daging cumi relatif rendah, yaitu 7,5 g/100 g bahan, masing-masing terdiri 1,9 g asam lemak jenuh, 2,7 g asam lemak tidak jenuh tunggal, serta 2,1 g asam lemak tidak jenuh ganda.
Nah, yang termasuk ke dalam asam lemak tidak jenuh ganda adalah omega 3 yang dapat menurunkan kandungan kolesterol dalam darah.
Meskipun demikian, sebaiknya konsumsi cumi-cumi dalam batas wajar karena kadar kolesterolnya lumayan tinggi, yaitu mencapai 260 mg/100 g bahan.
Selain cumi-cumi, di dalam kelompok ikan laut, kadar kolesterol pada udang, lobster, dan kepiting, memang tergolong tinggi.
Namun, kadar kolesterol pada produk perikanan tersebut masih relatif lebih rendah dibandingkan dengan kuning telur, hati, jeroan, dan otak ternak.
(*)
Source | : | Kompas.com,The Health Site |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |