Bahan alami yang digunakan contohnya rumput laut, tapioka, ataupun tetes gula (molasses) dari gula tebu.
MSG biasanya berbentuk seperti bubuk kristal berwarna putih yang mengandung 78 persen asam glutamat dan 22 persen gabungan dari sodium dan air.
Asam glutamat ini pun sebenarnya sudah ada di tubuh manusia secara alami.
Baca Juga: Kaldu Jamur Bisa Jadi Pengganti Micin, Ternyata Bikinnya Mudah!
Selain itu beberapa makanan yang kita konsumsi seperti keju, tomat, dan ekstrak kacang kedelai juga disebut mengandung asam glutamat.
Di Indonesia sendiri, penggunaan MSG seringkali dijadikan kambing hitam karena dianggap dapat membahayakan kesehatan tubuh.
Bahkan ada kabar bahwa MSG dapat menyebabkan kebodohan karena efeknya bisa menyerang otak.
Baca Juga: Cara Mudah Masak Mi Instan Agar Kandungan MSG-nya Berkurang, Tak Perlu Khawatir Kesehatan Terganggu!
Nah, menanggapi informasi yang sudah terlanjur menyebar di masyarakat ini, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia (PDGKI), Prof. DR. Dr. Nurpudji A Taslim, MPH SpGK(K) memberikan klarifikasi.
Menurut Nurpudji, tuduhan bahwa MSG tidak membahayakan merupakan tuduhan tak beralasan.
Sebuah evaluasi yang dilakukan European Commision’s Scientific Committee for Food pada tahun 1991 pun telah menyatakan bahwa konsumsi MSG aman untuk digunakan.
Baca Juga: Kementerian Kesehatan RI Hingga WHO Klaim MSG Bukan Zat Berbahaya, Tapi...
Prilly Latuconsina Jadikan Luna Maya dan Raline Shah Jadi Tolak Ukur Saat Ditanya Target Nikah: Selama Senior Belum, Saya Aman
Source | : | Kompas.com,Instagram,Healthline |
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |