Pada tahap pertama, terdapat 33 keluarga yang menerima bantuan jamban layak berikut septik tank-nya dengan nilai masing-masing Rp 3 juta.
Setengah dari nilai bantuan yang diterima oleh setiap keluarga berupa dana hibah.
Sisanya sebesar Rp 1,5 juta dikembalikan dengan cara dicicil dalam periode tertentu.
Dana yang dikembalikan tersebut selanjutnya akan dipakai untuk mendanai pembangunan jamban layak untuk keluarga lainnya.
Kepala Kelurahan Tunjungsekar, Subhan Effendi bersyukur program ini bisa dijalankan di wilayahnya.
“Saat ini masih (warga) di kelurahan kami yang masih membuang kotoran ke sungai. Kami terus mengimbau warga, mulai di rapat RT, RW, sampai desa, agar mengubah kebiasaan itu,” ujar Subhan Effendi.
Baca Juga: Laporan KDRT di Komnas Perempuan Direschedule, Kuasa Hukum Yuyun Sukawati: Kita Tunggu Hasilnya
Saat ini, ada 51 dari 681-an keluarga yang belum memiliki jamban layak.
Merekalah yang akan menjadi target Program Kemitraan Bina Lingkungan untuk Pembangunan Sanitasi Aman Keluarga.
“Semoga melalui program yang didanai oleh donasi pembaca Kompas ini, seluruh keluarga 100 persen urusan sanitasinya terlayani,” katanya.
Laksmi Cahyaniwati, Regional Manager USAID IUWASH PLUS Wilayah Jawa Timur, mengatakan, program ini berupaya menciptakan model pembangunan fasilitas sanitasi berbasis masyarakat.
Ngamuk Saat Tak Diberi Uang, Pengemis di Bogor Ini Malah Ketahuan Lagi Top Up: Ngegas Gak Dikasih
Penulis | : | Grid |
Editor | : | Irene Cynthia Hadi |