Tim medis tersebut berangkat pada tanggal 6 April 2021 dari Makassar menuju Maumere yang kemudian dilanjutkan dengan perjalanan darat menuju Larantuka pada hari yang sama.
Sesudah menangani para korban di RSUD Larantuka, tim medis gabungan PABOI dan PDEI ini terbagi menjadi dua tim yang menuju ke Lembata yang dipimpin oleh dr. I Made Buddy Setiawan, SpOT(K) dan Alor yang dipimpin oleh dr. Muhammad Phetrus Johan, Ph.D., SpOT(K).
Sementara itu dr. Helmiyadi Kuswardhana, Sp.OT tim medis yang berada di Lembata mengatakan, “Saat ini tim medis di Lembata menyiapkan operasi pasien patah tulang yang terdampak bencana banjir longsor di wilayah tersebut. Alat dan bahan operasi ortopedi dibawa lengkap oleh tim medis PABOI untuk memberikan hasil yang terbaik.
Ketua Tim Mitigasi PB IDI, dr Adib Khumaidi, SpOT meminta pemerintah dan petugas penanganan bencana agar tetap menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid di area bencana. Para tim medis juga harus lebih waspada agar tidak terpapar Covid selama menangani pasien.
Alit Indonesia, yayasan yang berfokus pada perlindungan anak, berbasis di Surabaya bekerja sama dengan Resimen Artileri 2 Pasmar 2 Korps Marinir mengumpulkan dan mengirimkan donasi korban bencana alam Slikon Tropis Seroja yang mengakibatkan 10 wilayah di Nusa Tenggara Timur terkena angin kencang, banjir bandang dan tanah longsor.
Donasi ini datang dari masyakarat, baik pribadi maupun organisasi antara lain GKI, GRII dan dari Keluarga Besar ALIT Indonesia sendiri. Seluruh donasi ini akan diberangkatkan dari Surabaya dengan KRI Koarmada II TNI AL.
Dalam serah terima barang-barang donasi dari Alit Indonesia, Jumat, 9 April 2021, Kolonel Marinir Aris Budiadi, S.Pi.,M.M menyatakan, “Gerakan kemanusiaan ini menjadi salah satu misi kami untuk menguatkan bangsa.
Kesatuan TNI AL lalu mengorginisir bantuan dari wilayah-wilayah lain. Donasi dikumpulkan dari para anggota dan juga mengetuk hati masyarakat lain untuk tergerak membantu. .”
Gandhi Wasono
Talitha Curtis Bongkar Kelakuan Ibu Angkat, Pernah Sodorin Dirinya ke Om-om di Usia 13 Tahun Demi Hal Ini