Laporan Wartawan Grid.ID, Nisrina Khoirunnisa
Grid.ID - Saat ini, tren investasi sedang marak dilakukan oleh masyarakat Tanah Air.
Hal itu dikarenakan investasi mampu memberi keuntungan yang berlipat ganda dibanding sekadar menabung di bank.
Namun, tak sedikit juga investor yang terlibat investasi bodong.
Dilansir dari Kontan.co.id, pada Desember 2019, terdapat 182 investasi bodong yang menipu masyarakat.
Baca Juga: Begini Rahasia Atur dan Siapkan Uang Setelah Punya Anak, Orang Tua Milenial Perlu Tahu!
Investasi bodong ini terlihat dari cara iming-iming berupa keuntungan yang sangat tinggi dan tidak wajar.
Hal tersebut tentu dapat merugikan masyarakat yang sudah menggelontorkan uangnya dalam jumlah besar.
Nah sebenarnya, ada tips mudah untuk bedakan investasi bodong atau tidak.
Dilansir dari Kompas.com, salah satu cara untuk membedakan investasi bodong atau tidak adalah melihat suku bunga yang ditawarkan.
Baca Juga: Detik-detik Menyambut Kelahiran Anak Pertama, Sudah Siapkan Beberapa Anggaran Berikut Ini?
Jika nilai suku bunga yang ditawarkan melebihi bunga bank rata-rata, maka investasi tersebut patut dicurigai.
Terlebih jika suku bunganya dua kali dari bunga bank rata-rata, sudah pasti investasi tersebut abal-abal.
Sebuah investasi bisa dikatakan bodong jika perusahaan terlalu tinggi menarik dana kepada investor.
Sebuah investasi bodong biasanya akan memberi janji bunga sebesar 1-5 persen kepada nasabahnya.
Angka tersebut jika dikalkulasikan dalam setahun, jumlahnya akan lebih besar dari suku bunga bank Indonesia yang hanya 6-7 persen.
Selain itu, masyarakat bisa menganalisa sebuah investasi bodong atau tidak dilihat saat perekrutan nasabah.
Perekrutan nasabah dari investasi bodong menggunakan cara Ponzy.
Berbeda dari MLM, Ponzy akan memberi keuntungan saat seseorang bisa menarik nasabah baru.
Baca Juga: 6 Tips Atur Keuangan Bagi Pengantin Baru Agar Rumah Tangga Adem Ayem, Nomor 3 Sering Dilupakan nih!
Yang paling mudah diingat adalah investasi bodong kerap menyebut bahwa produknya benar.
Beberapa caranya menggunakan penawaran dengan sebutan kata-kata seperti syariah, bukan riba, dan sebagainya.
Jadi, investasi bodong dapat dikenali dengan mudah jika kita menganalisisnya dengan benar.
Tetap waspada dengan penawaran berlebih saat akan berinvestasi ya.
Semoga bermanfaat!
(*)
Source | : | Kompas.com,Kontan.co.id |
Penulis | : | Nisrina Khoirunnisa |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |