2. Vitamin D
Vitamin D penting untuk membantu menyerap kalsium dan fosfat dari makanan yang Anda makan.
Penelitian menunjukkan hubungan terbalik antara makan makanan tinggi vitamin D dan kalsium, seperti yogurt, dan gigi berlubang pada anak kecil.
Anda bisa mendapatkan vitamin D dari produk susu, seperti susu dan yogurt. Anda juga bisa mendapatkan vitamin D dari matahari.
Penelitian yang lebih baru telah menantang bagaimana vitamin D dapat mempengaruhi kesehatan gigi.
3. Sikat dengan pasta gigi berfluoride
Fluoride berperan penting dalam mencegah gigi berlubang dan remineralisasi email.
Penelitian ekstensif telah dilakukan untuk menunjukkan bahwa menyikat gigi secara teratur dengan pasta gigi berfluoride mencegah gigi berlubang.
Sebagian besar penelitian telah dilakukan baik pada anak-anak atau remaja, sehingga dibutuhkan lebih banyak penelitian pada orang dewasa dan orang tua.
4. Menghindari makanan manis
Ini adalah rongga obat yang tidak ada yang suka mendengar - berhenti makan gula begitu banyak.
WHO mengatakan bahwa makan gula adalah faktor risiko paling penting untuk gigi berlubang.
Mereka merekomendasikan mengurangi asupan gula hingga kurang dari 10 persen dari total asupan kalori Anda untuk hari itu.
Jika Anda akan makan gula, cobalah untuk tidak mengudap makanan manis sepanjang hari.
Setelah gula hilang, email Anda memiliki peluang untuk remineralisasi. Tetapi jika Anda terus-menerus makan gula, gigi Anda tidak mendapat kesempatan untuk remineralisasi.
5. Oil pulling
Oil pulling adalah praktik kuno yang melibatkan berkumur dengan minyak nabati, seperti wijen atau kelapa di mulut Anda selama sekitar 20 menit, lalu meludahkannya.
Seperti dilansir dari Healthline, percobaan klinis kecil, triple-blind, terkontrol plasebo menunjukkan bahwa minyak yang ditarik dengan minyak wijen mengurangi plak, radang gusi, dan jumlah bakteri di mulut sama efektifnya dengan obat kumur chlorhexidine.
Diperlukan penelitian yang lebih besar untuk mengkonfirmasi efek ini.
5 Arti Mimpi Bertemu Gebetan, Pertanda Ada Perasaan Cinta yang Terpendam, Saatnya Nyatakan Perasaan!
Source | : | Intisari |
Penulis | : | None |
Editor | : | Irene Cynthia |