Ia dan keluarganya selalu menggunakan kamar mandi umum yang ada di kampungnya.
Meskipun begitu, orang tuanya selalu memperjuangkan pendidikan anak-anaknya.
Biarpun untuk makan susah, namun sekolah tetap nomer 1 bagi Sulis dan saudaranya.
"Ayahku pekerja keras, nomer satu sekolah, sekolah, dan sekolah," ungkap Sulis.
Saat itu, ayahnya berprofesi sebagai supir dan tukang becak.
Untuk itu, saat sekolah dirinya berjuang untuk mendapatkan beasiswa.
Beruntungnya, Sulis saat itu menikmati pendidikan dengan beasiswa.
Ia mendapatkan beasiswa ketika masih duduk di sekolah dasar hingga bisa mengenyam pendidikan sebagai mahasiswa.
Ketika hidup susah, buah menjadi makanan mewah bagi Sulis dan keluarganya.
"Jadi mamahku itu kepengen anaknya bisa makan buah, jadi mamahku itu ke pasar dia datengin ada satu tukang buah itu buah ada yang setengah busuk di beli, jadi sampe rumah itu buah diambil yang masih baik-baik itu buat anaknya," ungkap Sulis.
Inilah Wajah Pemenang Lomba Mirip Nicholas Saputra, Kantongi Rp500 Ribu, Mata dan Hidung Plek Ketiplek?
Source | : | tribunnews |
Penulis | : | None |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |