Menurut Mulyono, Jamal, Pakar Usul Figh Universitas Darussalam (Unida) Gontor, menuturkan bahwa tidur saat berpuasa tidak akan membatalkan puasa.
Meskipun begitu, kita tetap tidak boleh meninggalkan salat.
"Tidurnya itu sendiri sebenarnya tidak membatalkan puasa. Jam-jam puasa yang yang merupakan kesempatan baik untuk mendapatkan pahala besar, tapi disia-siakan ya rugi besar-lah," jelasnya.
Selain itu, justru tidur juga dapat mendatangkan pahala di saat bulan Ramadhan seperti ini.
"Orang puasa, kalau tidurnya saja (pasif) sudah dinilai ibadah, maka amal ibadahnya (aktif) pahalanya jauh lebih banyak, lebih besar. Perlu dikejar," lanjutnya.
Bukan tanpa alasan, umat Muslim yang menjalankan puasa memang lebih baik tidur daripada tidak tidur namun berbuat hal yang tidak baik.
Melakukan hal-hal buruk seperti gibah, atau berbuat dosa, justru membuat kualitas puasa menjadi berkurang.
Meskipun tidak ada larangan, tidak dianjurkan pula untuk tidur seharian selama berpuasa.
Sebaliknya, tidur dalam durasi yang sedikit, sekitar 30 menit dapat mendatangkan manfaat bagi tubuh.
Manfaat tersebut di antaranya, dapat meningkatkan kesehatan jantung, memperkuat daya ingat dan mengurangi stres.
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribunramadan |
Penulis | : | Mahdiyah |
Editor | : | Deshinta N |