Lalu apa yang bisa dilakukan orangtua untuk menghadapi anak pra-remaja yang sudah merasakan jatuh cinta?
Melansir dari laman Moms.com via Kompas.com, berikut adalah ulasannya.
Ketahui apakah anak jatuh cinta atau terobsesi
Jatuh cinta dan terobsesi adalah dua hal yang berbeda di mana perasaan terobsesi memperlihatkan perilaku yang tidak sehat.
Menurut Paired Life, obsesi dapat memicu rasa sakit dan penderitaan karena perasaan harus memiliki atau menjalin hubungan dengan orang tersebut.
Membicarakan sosok yang sedang dipuja
Anak yang sedang jatuh cinta cenderung lebih tertutup dan malu jika ditanya mengenai perasaannya atau sosok yang disukainya.
Untuk itu, cobalah untuk melakukan pendekatan dengan anak untuk mengetahui bagaimana perasaannya dan seperti apa sosok yang disukainya.
Menjelaskan tentang obsesi
Karena masih kecil dan minim pengalaman, anak belum mengetahui perbedaan jatuh cinta dan terobesesi.
Di sinilah peran orangtua dibutuhkan untuk menjelaskan tentang apa yang dimaksud dengan obsesi dan bahaya yang ditimbulkannya.
Baca Juga: 4 Tips Biar Nggak Terobsesi Lagi dengan Mantan, Nomor 2 Paling Penting Dilakukan!
Paula Verhoeven Minta Kelonggaran Ketemu Anak, Baim Wong Jawab Santai, Tergantung Kiano dan Kenzo dong
Source | : | Kompas.com,Nova.id |
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |