Laporan Wartawan Grid.ID, Nisrina Khoirunnisa
Grid.ID - Perkembangan hidup yang semakin maju membuat banyak perubahan dalam aktivitas sehari-hari.
Dulu, mungkin seorang wanita tak diperbolehkan untuk bekerja karena harus menjadi istri di rumah.
Namun saat ini, semua pola pikir itu sudah hilang dan wanita bebas meraih target kariernya masing-masing.
Dilansir dari Kontan.co.id, Indonesia terus mengalami kenaikan jumlah pekerja.
Bahkan, angka penganggurannya pun mengalami penurunan.
Tentu saja kondisi tersebut dikarenakan dunia kerja yang sudah tidak memandang jenis kelamin dalam pekerjaan.
Tak heran jika saat ini banyak wanita karier yang memiliki penghasilan lebih besar dari pria.
Tak sedikit pula kondisi penghasilan seorang wanita yang juga jadi istri dalam keluarga menjadi permasalahan para suami.
Untuk para suami, agar tidak minder dengan penghasilan istri yang lebih besar, simak 3 sikap sederhana berikut ini dilansir dari Kompas.com!
1. Jangan merendahkan diri dan buang jauh-jauh pikiran lawas soal wanita tak boleh bekerja
Ketika mempunyai istri dengan penghasilan yang lebih tinggi, para suami jangan langsung merendahkan kemampuan diri.
Para suami harus bisa menempatkan diri bahwa status seorang pria dalam rumah tangga tetaplah kepala keluarga.
Tak hanya itu, buang jauh-jauh pikiran soal wanita tak boleh bekerja.
Pandangan soal wanita tak boleh bekerja adalah persepsi lama yang tak selaras dengan kondisi saat ini.
Jadi, ketika sudah menikah, berbagai konsekuensi terkait peran sebagai suami dan istri harus bisa diterima.
2. Berterus terang soal keuangan
Selain mengubah pola pikir, para suami yang memiliki gaji lebih kecil dari istri harus bersikap terus terang dan terbuka.
Baca Juga: 5 Rahasia Atur Uang Bagi Anak Kuliahan, Perhatikan Anggaran Biaya Hidup Ini!
Para suami wajib jujur kepada pasangan mengenai penghasilan agar tidak menimbulkan konflik.
Bicara sejujur-jujurnya terkait penghasilan justru bisa menjadi solusi untuk kondisi keuangan keluarga, lho.
Selain itu, para suami bisa mengajak sang istri untuk berdiskusi terkait alokasi penghasilan bersama.
Alangkah lebih baik jika penghasilan suami dan istri digabung menjadi satu, lalu dikelompokkan ke dalam pos-pos sesuai kebutuhan rumah tangga.
Baca Juga: Memasuki Usia 30 Tahun, Simak 3 Kesalahan yang Harus Dihindari saat Mengelola Keuangan
Ingat ya, tetap utamakan tabungan dan investasi untuk masa depan.
3. Tahu tanggung jawab masing-masing
Memiliki istri dengan penghasilan yang lebih tinggi tentu bisa menjadi tekanan tersendiri.
Namun, selama para suami bertanggung jawab untuk bekerja mencari nafkah, jelas tak ada masalah soal penghasilan.
Yang terpenting adalah para suami harus tahu tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga.
Jangan lupa untuk memenuhi kebutuhan keluarga, mulai dari belanja, sekolah anak, hingga keperluan rumah tangga lainnya.
Semoga bermanfaat!
(*)
Masih Ingat Ira Swara? Suaminya Kini Alih Profesi dari Arsitek Jadi Tukang Ojek Online Usai Keluarganya Kesulitan Ekonomi
Source | : | Kompas.com,Kontan.co.id |
Penulis | : | Nisrina Khoirunnisa |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |