Yang pertama, bermakna ngaku lepat, atau mengaku kesalahan dan yang kedua laku papat atau empat laku.
Empat laku yang dimaksud pun memiliki makna di baliknya, antara lain:
1. Lebaran (kata dasar lebar) bermakna membuka pintu maaf lebar-lebar untuk kesalahan orang lain terhadap kita
2. Luberan (kata dasar luber) bermakna luber atau melimpah, yaitu kita harus menyisihkan rejeki kita untuk bersedekah pada orang yang membutuhkan.
Baca Juga: Terbongkar! Ini Rahasianya Agar Ketupat Tidak Mudah Basi, Dijamin Tahan Berhari-hari
3. Leburan (kata dasar lebur) bermakna melebur dosa yang sudah dilakukan selama satu tahun lamanya sebelum Idul Fitri.
4. Laburan (kata lain dari kapur) kapur yang berwarna putih memiliki makna kembali putih atau kembali menyucikan diri layaknya baru lahir.
Sedangkan, mengutip TribunJabar.ID pada Selasa (27/4/2021), ketupat menurut tradisi Jawa, ketupat yang kerap disebut kupat ini merupakan akronim dari Ngaku Lepat atau mengakui kesalahan.
Saat lebaran, menyajikan ketupat untuk keluarga dan tamu yang datang bermakna mengungkapkan rasa salah dan meminta maaf.
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Jabar |
Penulis | : | Mahdiyah |
Editor | : | Nesiana Yuko A |