Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri A
Grid.ID - Hewan jadi-jadian atau babi ngepet memang sudah tidak asing di telinga masyarakat Indonesia.
Sekalipun zaman sudah modern, nyatanya tak sedikit masyarakat yang masih mempercayai hal-hal yang tak bisa dinalar dengan akal sehat itu.
Pasalnya, babi ngepet selama ini familiar dianggap sebagai satu hewan pesugihan.
Ia bisa mencuri uang hanya dengan menggesek-gesekan tubuhnya di rumah warga atau korban yang dituju.
Tapi sebelum membahas lebih lanjut, dari manakah mitos atau fakta tentang babi ngepet ini bermula?
Dikutip dari Kompas TV, Rabu (28/4/2021), mitos pesugihan dan babi ngepet rupanya sudah ada sejak lama.
Bagi kalangan suku Sunda dan suku Jawa, tentu babi ngepet bukan hal yang asing.
Menurut makalah 'Cerita-Cerita Pesugihan di Jawa' yang ditulis oleh Mashuri, ritual pesugihan di Jawa selalu terkait dengan sosok-sosok legenda hingga tokoh sejarah.
Biasanya pesugihan terkait dengan tuyul, babi jadi-jadian, harimau jadi-jadian, hingga sosok Sunan Kalijaga.
Namun, perkara babi jadi-jadian atau babi ngepet ini, sejarawan Cliford Geertz telah mencatat keberadaan mitosnya dari hasil penelitian pada dekade 1950.
Sebagaimana diketahui, untuk menemukan penelitian ini, Geertz diketahui sempat tinggal di sebuah desa di Kediri, Jawa Timur pada 1952.
Ia telah meneliti masyarakat Bali pada 1957 hingga 1958 dan mencatat, pesugihan babi hutan itu terkenal sebagai babi ngepet, ama menthek, dan kebleg.
Seperti yang tengah menghebohkan masyarakat di RT 02/04, Kelurahan Bedahan, Sawangan, Kota Depok, baru-baru ini.
Dikutip dari Tribunnews.com, warga di Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat mengaku telah menangkap babi ngepet.
Menurut kesaksian warga bernama Suhanda, saat ini babi yang ditangkap warga telah disembelih.
Baca Juga: Geger Isu Pesugihan Babi Ngepet di Solo, Fakta Sebenarnya Terungkap Berkat GPS
Menurutnya, babi jadi-jadian itu telah menghebohkan warga setempat.
Sempat lepas setelah beberapa kali kepergok, akhirnya warga berhasil melakukan penangkapan.
Melalui sebuah trik, Suhanda mengakui warga harus telanjang bulat demi mengamankan babi ngepet tersebut.
“Orang yang menangkap itu semuanya dengan tidak pakai baju sama sekali, atau pakai celana sama sekali, tidak sama sekali," jelas Suhanda.
"Pokoknya bugil, keadaan bugil makanya itu bisa ditangkap,” sambungnya.
Selain itu, Suhanda juga mengakui babi jadi-jadian itu sulit ditangkap bila warga masih mengenakan baju.
“Kalau enggak bugil kemungkinan hilang lagi,” tegasnya.
(*)
Tagging : Majapahit, suku Jawa, suku Sunda, Babi ngepet, Depok, Jawa Barat,
Teaser : Simak, asal usul babi ngepet yang dikabarkan bermula sejak zaman Majapahit.
Foto : Tribunjogja via www.kumpulanmisteri.com
Ilustrasi babi ngepet
https://www.tribunnews.com/metropolitan/2021/04/28/demi-tangkap-diduga-babi-ngepet-warga-sawangan-depok-lepas-baju-kalau-enggak-bugil-hilang-lagi?page=all&_ga=2.29380095.1103816711.1619138936-1510545951.1618880504
https://www.kompas.tv/article/168737/warga-depok-tangkap-babi-ngepet-begini-asal-mula-mitos-pesugihan-dari-zaman-majapahit-itu?page=all
Source | : | Tribunnews.com,Kompas TV |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Deshinta N |