"Saat itu syok juga. Cuma akhirnya saya pikir semua makhluk akan kembali," ungkapnya.
Karenanya kehilangan sosok suami dan ayah terasa berbeda dengan kehilangan tempat tinggal.
Saat rumahnya habis dilalap si jago merah, Umi Pipik mengaku hampir ingin menyerah.
"Cuma begitu kebakaran rumah itu yang membuat saya akhirnya, ini manusiawinya kalo ada bendera saya udah dadah-dadah di kameranya Allah," tuturnya.
"'Ya Allah udah deh saya gak kuat', udah gak sanggup apa lagi, gitu," imbuh Umi Pipik.
Bagaimana tidak, saat itu Umi Pipik tak memiliki tempat lain untuk tempat berlindung bersama anak-anaknya.
"Bener-bener kehilangan tempat yang buat kita tidur, ibadah sama anak-anak, bercengkrama sama anak-anak."
"Saat itu sampe yang, 'Ya Allah, tinggal di mana nih?', pikirannya hanya itu. 'Saya bawa ke mana anak-anak saya?', cuma rumah satu-satunya," lanjutnya.
(*)
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Annisa Dienfitri |
Editor | : | Nesiana Yuko A |