"Itu yang kita bersihkan dengan alkohol 75 persen dan dilap pada brush-nya. Tidak rusak," ungkap satu onkum berinisial SP.
Tak berhenti di situ, nyatanya hasil swab diketik dengan hasil non-reaktif.
Hal itu dilakukan oleh MR, sebagai pelaku yang mengetik hasil swab tersebut.
Dirinya mengaku dipaksa oleh manajer Kimia Farma, PC, yang juga sebagai tersangka, untuk mengeluarkan hasil yang menyatakan non-reaktif.
Namun, ia juga menuturkan, hasil swab menunjukkan hasil positif tetap akan ditulis positif.
"Saya diarahkan untuk memakai brush bekas (lalu mengarahkan) ke analis untuk menggunakan brush bekas oleh arahan BM."
"Saya juga disuruh manipulasi data seperti laporan berita acara," ungkapnya.
(*)
Source | : | Kompas.com,TribunJakarta.com |
Penulis | : | Mahdiyah |
Editor | : | Deshinta N |