Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Tasya Kamila bagikan kabar menyedihkan yang menimpa keluarganya.
Ternyata, sang suami, Randi Bachtiar mengidap penyakit lymphoma hodgkin atau limfoma hodgkin, salah satu jenis kanker getah bening.
“Saat ini gw sedang berikhtiar dan berjuang melawan Kanker Getah Bening (Lymphoma Hodgkin), salah satu jenis kanker yang insyaAllah bisa diobati dan disembuhkan,” tulis Randi Bachtiar dalam unggahan Instagram-nya yang Grid.ID kutip pada Minggu (9/5/2021).
Ia pun mengaku sudah melakukan perawatan dengan menjalani operasi thorax dan kemoterapi, serta kini sedang melakukan radiasi.
Tasya Kamila pun mengaku ikhlas menerima kenyataan, dan akan selalu memberi dukungan kepada suaminya tersebut.
“Terima kasih Ya Allah udah memberikan kami kekuatan, kemampuan, dan keikhlasan dalam menempuh ujianMu. Mohon doanya untuk kesembuhan Randi yaa temen2,” tulis Tasya Kamila dalam unggahan Instagram-nya.
Dirangkum Grid.ID dari laman Mayo Clinic, adapun limfoma hodgkin sebelumnya dikenal sebagai penyakit hodgkin.
Ini merupakah kanker sistem limfatik, yang jadi bagian dari sistem kekebalan.
Limfoma hodgkin dapat memengaruhi orang-orang dari segala usia, tetapi paling sering terjadi pada orang-orang yang berusia antara 15 dan 30 tahun, serta mereka yang berusia di atas 55 tahun.
Dalam limfoma hodgkin, sel-sel dalam sistem limfatik tumbuh secara tidak normal dan dapat menyebar ke luar.
Kemajuan dalam diagnosis dan pengobatan limfoma hodgkin telah membantu orang dengan penyakit ini berkesempatan untuk sembuh total.
Berikut gejala limfoma hodgkin:
1. Pembengkakan kelenjar getah bening yang tidak nyeri di leher, ketiak, atau selangkangan
2. Kelelahan terus-menerus
3. Demam
4. Keringat malam
5. Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
6. Gatal parah
7. Peningkatan kepekaan terhadap efek alkohol atau nyeri pada kelenjar getah bening setelah minum alkohol
Ahli tidak yakin apa yang menyebabkan limfoma hodgkin.
Akan tetapi, itu dimulai ketika sel yang melawan infeksi (limfosit) mengembangkan mutasi genetik.
Mutasi memberitahu sel untuk berkembang biak dengan cepat, menyebabkan banyak sel yang sakit terus berkembang biak.
Mutasi tersebut menyebabkan sejumlah besar limfosit abnormal yang sangat besar di sistem limfatik, di mana mereka mengeluarkan sel-sel sehat, lalu menyebabkan tanda dan gejala limfoma hodgkin.
Ada beberapa faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko limfoma hodgkin, seperti:
- Usia: Limfoma hodgkin paling sering didiagnosis pada orang berusia antara 15 dan 30 tahun dan mereka yang berusia di atas 55 tahun.
- Riwayat keluarga: Memiliki kerabat sedarah dengan kondisi ini bisa meningkatkan risiko terkena limfoma hodgkin.
- Laki-laki: Laki-laki sedikit lebih mungkin mengembangkan limfoma hodgkin daripada perempuan.
- Infeksi Epstein-Barr sebelumnya: Orang yang menderita penyakit yang disebabkan oleh virus Epstein-Barr, seperti infeksi mononukleosis, lebih mungkin mengembangkan limfoma hodgkin daripada orang yang tidak pernah mengalaminya.
(*)
Viral Polisi Tembak Polisi, AKP Dadang Iskandar Nekat Tembak Juniornya hingga Tewas, Ternyata Sempat Beri Ancaman Ini ke Polisi Lain
Source | : | Instagram,Mayo Clinic |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Irene Cynthia |