Berangkat dari hal itu, Ir. Soekarno memanggil KH Wahab Chasbullah untuk mencari pendapat dan solusi.
Setelah bertemu KH Wahab Chasbullah, Ir. Soekarno mendapatkan saran agar membuat acara silaturahmi dengan memanfaatkan momen lebaran hari raya Idul Fitri.
Meskipun setuju dengan saran KH Wahab Chasbullah, Ir. Soekarno berpendapat istilah silaturahmi kurang pas untuk digunakan sebagai cara untuk mendinginkan para elite politik.
Menurut KH Wahab Chasbullah, tindakan saling menyalahkan seperti yang dilakukan oleh elite politik adalah tindakan berdosa.
Baca Juga: Kelima Anaknya Punya Nama Unik, Ternyata Ini Arti Nama Anak Zaskia Adya Mecca dan Hanung Bramantyo
Lebih lanjut, menurutnya agar terlepas dari dosa, maka mereka harus dihalalkan dengan cara duduk satu meja.
Kemudian, KH Wahab Chasbullah memberikan alur pemikiran hingga tercetusnya istilah "Halal Bi Halal".
Istilah itu pun diterima oleh presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno.
Kemudian, beliau mengundang semua elite politik untuk menghadiri acara halal bi halal tersebut.
Hingga saat ini, istilah Halal Bi Halal sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia.
(*)
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya
Penulis | : | Mahdiyah |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |