Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Tanpa ketupat, hari raya Idul Fitri rasanya kurang lengkap.
Ya, ketupat tampaknya sudah menjadi salah satu makanan identik yang wajib dihadirkan saat hari raya Idul Fitri datang.
Dinobatkan sebagai salah satu makanan primadona, ketupat memang tak pernah absen di hari raya Idul Fitri.
Namun, di balik kesederhanaan ketupat di hari raya Idul Fitri, makanan ini juga memiliki makna yang cukup filosofis loh.
Dikutip dari Kompas.com pada Jumat (14/5/2021), Sejarawan Universitas Padjadjaran Bandung Fadly Rahman menjelaskan makna di balik ketupat lebaran yang diambil dari cerita rakyat.
Menurut penyampaiannya, asal usul ketupat bermula dari masa hidup Sunan Kalijaga, tepatnya masa syiar Islamnya pada abad ke-15 hingga ke-16.
"Sunan Kalijaga menjadikan ketupat sebagai budaya sekaligus filosofi Jawa yang berbaur dengan nilai ke-Islaman," ujar Fadly Rahman yang juga menulis buku Jejak Rasa Nusantara: Sejarah Makanan Indonesia.
Menurut Fadly Rahman, ketupat mewakili 2 simbolisasi inti, yakni ngaku lepat yang berarti mengakui kesalahan, dan laku papat atau empat laku yang tercermin dari wujud empat sisi dari ketupat.
Sebagaimana diketahui, empat laku atau empat sisi ketupat bukan hanya dilihat dari bentuknya yang segi empat saja.
Akan tetapi ada 4 makna penting di antaranya yakni:
Source | : | Kompas.com,Bangkapos.com |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |