Banyaknya barang-barang yang dia temukan membuat masalah lain, penimbunan.
Daniel rutin memposting foto-foto sejumlah besar barang yang dia temukan di situsnya (freeganinsingapore.wordpress.com).
Namun, barang-barang yang tertimbun ini malah membuat komunitas freegan dapat beramal.
Mereka telah menyumbangkan banyak buah dan sayuran ke dapur sup lokal untuk membuat makanan gratis bagi mereka yang bersedia.
Para donor juga selalu memastikan mereka tahu darimana bahan makanan ini berasal sebelumnya.
"Orang menjadi freegans karena tiga alasan: mereka ingin menghemat uang, mereka ingin menyelamatkan orang lain atau mereka ingin menyelamatkan bumi," katanya.
Sementara motivasi Daniel awalnya adalah untuk mendapatkan barang gratis dan menghemat uang.
Tapi, sekarang Daniel idak lagi khawatir tentang uang, dia peduli tentang bagaimana mengurangi pemborosan.
Daniel mengambil makna dari gaya hidup yang dia jalani.
Bukan sekedar sesuatu yang murah yang dia cari, bukan juga barang yang gratis agar dirinya tidak perlu bekerja.
Baginya, menyimpan uang mengungkin dirinya untuk membeli waktu dan kebebasan, yang menurutnya adalah "hal yang paling mahal".
Baca Juga: Viral Anak Kos Tanam Tanaman Hidroponik untuk Menghemat Uang Makan: Lumayan Bisa Buat Sarapan
Dia ingin dapat menjalani hidup dengan melakukan hal-hal yang dia inginkan, termasuk mencoba hal-hal baru, dan mengelola komunitas freegan lokalnya.
(*)
Artikel ini pernah tayang di Intisari Online dengan judul Hanya Butuh Rp100 ribu untuk Makan Setahun, Begini Gaya Hidup Pria ini
Beda Keyakinan dengan sang Ibu, Venna Melinda Tetap Percaya Doa Orangtua Mustajab: Meskipun Mama Hindu
Source | : | Intisari Online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |