Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID - Pasangan selebriti Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah baru-baru ini kembali menjadi buah bibir netizen.
Melansir Grid.ID, hal ini bermula dari unggahan Aurel di Instagram pribadinya yang memperlihatkan bunga Edelweis pemberian Atta.
Karena foto tersebut, netizen menuding Atta Halilintar memetik bunga Edelweis yang berada di kawasan Gunung Bromo, Jawa Timur.
Padahal, menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Repblik Indonesia NomorP.92/MENLHK/SETJEN/KUM.1/8/2018, bunga Edelweiss tidak boleh dipetik sembarangan.
Menanggapi hal ini, Atta Halilintar pun memberikan klarifikasi bahwa bunga tersebut dibelinya dari seorang penjual.
"Jadi ada orang jual bunga, 'Pak tolong bantu saya, bantu saya,"
"Saya tanya berapa, dia bilang Rp 40.000, ya sudah saya beli dua nih saya kasih," kata Atta dikutip dari Kompas.com, Selasa (15/6/2021) via Grid.ID.
Bunga Edelweis yang memiliki nama latin Anaphalis javanica adalah salah satu bunga yang tumbuh di kawasan pegunungan.
Karena berada di kawasan konservasi, bunga ini termasuk bunga yang dilindungi pemerintah sehingga tidak boleh dipetik sembarangan.
“Secara perundang-undangan, segala sesuatu, baik hewan maupun tumbuhan yang ada di kawasan konservasi itu kan dilindungi undang-undang,” kata Ketua Kelompok Tani Edelweiss Hulun Hyang Teguh Wibowo, dilansir dari Kompas.com.
Sesuai undang-undang yang berlaku, bagi siapa saja yang nekat memetik bunga Edelweis akan dikenakan ancaman penjara paling lama satu tahun dan denda maksimal Rp 100 juta.
Bunga Edelweis sendiri seringkali menarik perhatian pendaki atau wisatawan karena bentuknya yang indah dan disebut bunga abadi.
Penasaran dengan daya tarik bunga Edelweis lainnya sampai-sampai harus dilindungi pemerintah?
Simak fakta menarik bunga Edelweis yang dikutip dari Kompas.com berikut ini.
1. Mekar selama 10 tahun
Alasan mengapa bunga Edelweis dijuluki sebagai bunga abadi adalah karena waktu mekar yang sangat lama yaitu 10 tahun.
Hormon etilen pada bunga Edelweis diduga dapat mencegah kerontokan kelopak bunga sehingga bunga ini dapat mekar dalam waktu yang lama.
2. Waktu mekar
Biasanya, bunga Edelweis mekar sekitar bulan April sampai Agustus atau saat musim hujan berakhir.
3. Ditemukan 200 tahun lalu
Orang yang pertama kali menemukan bunga Edelweis adalah naturalis berkebangsaan Jerman, George Carl Reindwart.
Baca Juga: Bukan Jepang, Ini 5 Spot Terbaik Melihat Keindahan Bunga Sakura di Indonesia!
Bunga ini pertama kali ditemukan Reindwart di Gunung Gede, Jawa Barat pada tahun 1819.
4. Bunga Edelweis di Dieng nyaris punah
Pada tahun 2004, bunga Edelweis di kawasang Dieng, Wonosobo, sempat nyaris punah karena dijarah habis-habisan.
Melansir Harian Kompas pada 18 September 2004, bunga Edelweis dipetik lalu dijual sebagai souvenir di kawasan wisata Kawah Sikidang.
5. Tempat budidaya bunga Edelweis
Membawa pulang bunga Edelweis sebagai souvenir memungkinkan jika kamu pergi ke Desa Wisata Edelweis di Desa Wonokitri, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
Di sana, terdapat tempat budidaya bunga Edelweis yang dikelola sekolompok petani dan dijual kepada wisatawan.
(*)
Source | : | Kompas.com,Grid.ID |
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Irene Cynthia |