Kedua, adalah dengan menggunakan alat bernama oximeter.
Alat ini dapat digunakan untuk mengecek saturasi oksigen hanya dengan ujung jari saja dan dapat dibeli secara bebas di toko alat kesehatan atau bahkan marketplace.
Lakukan kedua cara ini secara berkala atau minimal di waktu pagi, siang, sore dan malam.
Hal senada juga diucapkan oleh Ketua Umum Persatuan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Agus Dwi Susanto, bahwa pemeriksaan dengan oximeter harus dilakukan berkali-kali selama kurun periode infeksi terjadi.
Baca Juga: Kasus Covid-19 di Indonesia Mencapai 2 Juta, Begini Tips Isolasi Mandiri di Rumah Sesuai Anjuran CDC
"Harus diulang berkala, karena kondisi kadar oksigen kan berubah-ubah. Bisa saat ini normal, tiba-tiba besok turun," ujarnya yang dikutip dari Kompas.com.
Jika hasil pemeriksaan dengan oximeter menunjukkan angka 94 ke bawah, ini berarti kamu mengalami kekurangan oksigen di dalam darah atau di dalam jaringan.
Kondisi ini dapat berbahaya dan harus segera dilakukan tindakan suplementasi oksigen atau terapi lain untuk meningkatkan kadar oksigen. (*)
5 Tips Mudik Naik Bus Bareng Toddler Agar Tak Mudah Rewel, Pilih Kursi di Bagian Ini
Source | : | Kompas.com,Kontan.co.id |
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Okki Margaretha |