"Kami langsung sigap, petugas kami sigap untuk menangani langsung di mana pasien itu datang," ujar Kusnanto.
"Mereka datang dengan gejala (Covid-19) semua. Nanti pemeriksaan di tenda sama di lorong yang kita siapkan itu, triase namanya, pemeriksaan awal," tambahnya.
Ia menambahkan bahwa pasien di tenda darurat bukan pasien terkonfirmasi positif Covid-19.
Mereka akan diperiksa lebih dahulu dengan swab PCR sembari dilakukan perawatan.
"Ini (tenda) sebenarnya ruang screening, jadi pasien datang ada yang belum PCR ada yang sudah PCR. Nah, yang belum ter-PCR inilah yang ter-screening di sini sambil menunggu hasil PCR-nya ada," ujarnya.
Kusnanto menambahkan bahwa RSUD Kota Bekasi memiliki 365 tempat tidur dan 30 di antaranya disediakan di tenda darurat.
Hanya saja, pasien yang terus berdatangan menyebabkan RSUD Kehabisan tempat tidur baik di dalam rumah sakit maupun tenda darurat atau triase.
"Kapasitas bed yang kami sediakan di triase adalah 30 bed, ternyata masyarakat yang hadir untuk meminta bantuan layanan ke rumah sakit ini makin banyak dan tidak mungkin kami tolak," kata dia.
Pihaknya lantas menambah kapasitas tempat tidur dengan membuka ruang inap satu lantai berkapasitas 45 tempat tidur.
"Supaya masyarakat tidak terlihat seperti ini (di luar tenda) di triase, luar biasa ya karena antrean begitu tinggi," ucapnya.
Tak sampai di situ, pihak RSUD Kota Bekasi juga menutup satu lorong rumah sakit dan menempatkan 15 tempat tidur pasien di lorong tersebut.
Tangis Nunung Pecah saat Singgung Soal Kariernya di Dunia Hiburan, Sebut Perannya Kini Sudah Tergantikan
Source | : | Tribunnews.com,KompasTV |
Penulis | : | Silmi Nur Aziza |
Editor | : | Silmi Nur Aziza |