Pernyataan senada juga disampaikan oleh Ketua Umum Pengurus Pusat POGI (Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia), dr Ari K Januarto, SpOG(K)-Obginsos.
"Secara teoritis, kehamilan tidak mengubah efikasi suatu vaksin, namun perlu penelitian lebih lanjut," tegasnya.
Diakui oleh POGI bahwa pemberian vaksin Covid-19 pada ibu hamil mungkin saja memunculkan beberapa efek samping.
Efek samping tersebut di antaranya adalah nyeri, indurasi, kemerahan, dan pembengkakan.
Sedangkan, efek samping sistemik yang mungkin terjadi adalah myalgia (nyeri otot), fatigue (kelelahan berlebihan), dan demam.
Adapun profil keamanan vaksin terakhir bagi ibu hamil yang dilaporkan dan mungkin terjadi di antaranya adalah:
- Rhinitis (iritasi di lapisan dalam hidung)
- Faringitis (nyeri atau iritasi tenggorokan)
- Nyeri perut
- Dispepsia (gangguan pencernaan)
- Nausea (mual dan ingin muntah)
- Vomiting (muntah)
Baca Juga: Ahli Beberkan 8 Fakta yang Terjadi Pada Tubuh Usai Vaksinasi Covid-19, Nomor 5 Paling Penting!
- Urtikaria (kulit melepuh)
- Sakit kepala
- Malaise (tidak enak badan, bisa kelelahan, nyeri menyebar atau hilang nafsu makan)
- Pireksia (demam)
Walau demikian, frekuensi kejadian efek samping ini adalah 0,1 persen hingga di bawah 1 persen.
(*)
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya
Source | : | Kompas.com,Kontan.co.id |
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Irene Cynthia Hadi |