Ibu 2 anak itu bahkan mengalami shock culture setibanya di Trenggalek.
Hal tersebut bermula saat dirinya ditugaskan menjadi ketua PKK oleh sang suami.
Ia pun dituntut untuk memimpin penyelenggaraan PKK dan tentunya menjadi wanita yang dituakan di antara anggota lainnya.
Arumi yang ketika itu masih berusia 21 tahun merasa terkejut dan tak enak hati saat dirinya dipanggil dengan sebutan 'Bu' oleh orang-orang yang lebih tua darinya.
"'Ibu' nah itu salah satu shock Culture tuh kalau buat aku, aku waktu jadi ketua PKK waktu dampingi dia dapat amanah jadi ketua PKK itu umur aku 21-22 gitu."
"Ini harus banget ya dipanggil ibu, harus banget ya, karena kan kita langsung awkward ya 'Iya, mboten pareng bu kalau dipanggil mbak'," ucap Arumi menirukan dialognya dengan anggota PKK.
Seiring berjalannya waktu, Arumi akhirnya bisa memposisikan dirinya sebagai istri dari sang Wakil Gubernur Jawa Timur, namun di sisi lain tetap menjadi dirinya sendiri.
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Citra Widani |
Editor | : | Ayu Wulansari K |