"Dalam tiga hari, Kiran mulai sadar dan berbicara dengan nada rendah. Kami mulai melakukan perawatan seperti saran dokter," sambungnya.
Gadham telah dirawat di rumah sakit, dia menderita demam hebat hingga muntah.
Kondisinya semakin kritis seminggu kemudian.
Dokter menyatakan dia meninggal secara klinis, namun ibunya menolak mematikan mesin pendukung.
Dia tetap di rumah sakit bersama keluarga dan lainnya, hingga mereka akhirnya mulai mengatur pemakamannya.
Kemudian, anak tersebut dibawa ke rumah dan siap untuk dilakukan prosesi kremasi oleh anggota keluarga.
Namun, saat semua telah siap dan ibunya telah mengikhlaskan kepergian anaknya sebuah hal ajaib terjadi, Sidamma melihat air mata mengalir di wajah kiri Kiran.
Viral Polisi Tembak Polisi, AKP Dadang Iskandar Nekat Tembak Juniornya hingga Tewas, Ternyata Sempat Beri Ancaman Ini ke Polisi Lain