Laporan Wartawan Grid.ID, Rizqy Rhama Zuniar
Grid.ID - Baru-baru ini, dunia maya tengah dihebohkan dengan kabar tentang ambulans covid-19 di Bengkulu dibegal.
Hal itu diketahui dari postingan di akun Instagram @lambe_turah, pada Sabtu (3/7/2021).
Akun gosip tersebut mengunggah sebuah postingan di media sosial yang menginformasikan bahwa petugas ambulan covid-19 dibegal saat akan mengantarkan pasien.
Kejadian tersebut bermula ketika petugas ambulans hendak mengantarkan pasien terkonfirmasi covid-19 ke RS Ar Bunda Lubuk Linggau.
Namun, ketika perjalanan pulang, ambulans tersebut mengalami pecah ban di Jalan Lintas Kepala Curup, Provinsi Bengkulu.
Bak jatuh tertimpa tangga, di momen itu para petugas ambulans tersebut dibegal oleh 7 orang tak dikenal.
Baca Juga: Simak! Berikut Update Persyaratan Naik Kereta Api Jarak Jauh Selama PPKM Darurat
Ketujuh perampok tersebut menodongkan senjata tajam dan meminta barang-barang berharga dari para petugas ambulans, seperti handphone, alat kesehatan, dan uang.
Kabar tersebut pun seketika viral di jagat maya dan menuai kritikan dari warganet.
Melansir dari TribunMedan.com, para petugas ambulan yang menjadi korban perampokan telah melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwajib.
Menanggapi kejadian tersebut, Kabid Humas Polda Bengkulu, Kombes Sudarno menjelaskan, modus dari tindak kejahatan itu adalah sengaja menebar paku di jalan untuk menghentikan laju kendaraan.
Hal itu dilakukan guna mencari mangsa dengan memanfaatkan kepanikan pengendara.
Sudarno menghimbau, jika mengalami pecah ban, masyarakat disarankan untuk tetap melajukan kendaraan hingga ke tempat ramai.
"Makanya kita sarankan untuk orang-orang yang mengalami pecah ban di wilayah rawan, sebaiknya dijalankan saja," kata Sudarno yang dikutip Grid.ID dari TribunMedan.com, pada Sabtu (3/7/2021).
"Diteruskan saja sampai ke tempat ramai atau ke kantor polisi, jangan malah berhenti di tempat, karena justru hal itu yang sangat ditunggu-tunggu oleh pelaku," imbuhnya.
Sudarno juga mengungkapkan bahwa wilayah tersebut memang terkenal rawan terjadi tindak kejahatan.
Pihak aparat kepolisian bahkan telah berupaya melakukan tindak pengamanan ketat di wilayah tersebut guna menekan angka kejahatan.
"Tapi kejadian-kejadian tindak kejahatan itukan terjadinya tidak rutin, ketika petugas diturunkan, ya wilayah itu terkendali," kata Sudarno.
"Tapi dua minggu kemudian bisa terjadi lagi, sedangkan tidak memungkinkan bila anggota berada disana full selama 24 jam," jelasnya.
Meski demikian, Sudarno memastikan bahwa pihaknya akan semakin memperketat penjagaan di wilayah tersebut.
Hingga sekarang, pihak kepolisian masih melakukan pengejaran terhadap 7 oknum pembegalan mobil ambulans tersebut.
(*)
Lanjut Studi S3 di Swiss, Nadia Vega Tak Takut Cowok Minder Buat Dekati Dirinya, Ini Alasannya
Source | : | Instagram,Tribun Medan |
Penulis | : | Rizqy Rhama Zuniar |
Editor | : | Nesiana |