Beberapa ilmuwan juga berpendapat, secara alami orang cenderung tidur miring ke kanan seiring pertambahan usia. Hal itu dilakukan untuk melindungi kesehatan jantung.
Selain itu, ada penelitian lain yang menyebut, penderita gagal jantung cenderung menghindari tidur miring ke kiri.
Terlepas dari masing-masing manfaat tidur miring, posisi ini memiliki mudarat atau kelemahan. Tekanan saat tidur miring bisa membuat wajah lebih cepat berkerut ketimbang tidur dengan posisi terlentang.
Selain itu, tidur miring dapat mengganggu sirkulasi darah di bagian lengan.
Hal itu bisa menyebabkan rasa tak nyaman, kesemutan, sampai membuat orang terbangun dari tidurnya.
Hal yang perlu diingat, tidur miring ke kiri atau ke kanan sama-sama memiliki plus minusnya masing-masing.
Sejumlah pakar juga mengamini, setiap posisi tidur pada dasarnya baik, asalkan bisa menciptakan tidur berkualitas.
Tidur dianggap berkualitas apabula seseorang bisa tidur nyenyah, segar saat bangun di pagi hari, dan bisa rileks sekaligus fokus sepanjang hari.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Grid. |