Laporan Wartawan Grid.ID, Rangga Gani Satrio
Grid.ID - Selain sebagai menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno juga dikenal sebagai pebisnis yang andal.
Perjalanan Sandiaga Uno sebagai pebisnis harus melewati jalan yang terjal.
Suami dari Nur Asia ini sempat mengalami PHK sebelum ia memutuskan untuk membuka bisnis.
“Saya juga pernah di PHK. Saat itu tahun 1997, di saat dunia memang sedang dilanda krisis yang sangat dalam. Saya bekerja di sebuah perusahaan di luar negeri, terpaksa harus kembali ke Indonesia dengan kondisi bekal di dompet yang semakin tipis," kenang Sandi dalam sebuah webinar di Jakarta, Minggu (4/7/2021).
Meski begitu, Sandi berusaha bangkit dari keterpurukannya dengan dukungan sang istri.
"Saya termotivasi untuk tetap bangkit atas semangat yang diberikan istri saya,” kenang Sandi.
Setibanya di Indonesia, Sandy memulai usaha dari nol.
Keahlian dan hobi yang sangat disenanginya saat itu adalah mengutak - atik laporan keuangan perusahaan.
Maka usahanya adalah menjadi konsultan keuangan.
Saat itu, 3 bulan lamanya, Sandi menawarkan jasa ke berbagai perusahaan, tetapi hanya berbuah penolakan, bahkan banyak yang tidak ingin menemuinya.
“Baru pada bulan ke–4, saya mendapatkan konsumen pertama saya. Saya sangat bersyukur saat itu. Saya memulainya bersama teman – teman dekat saya."
"Sekarang dari seorang yang di-PHK, saya dapat membangun bisnis yang menghidupi 30.000 orang. BNI termasuk yang membantu saya di saat - saat yang berat itu karena memberi pekerjaan. Saya patut berterima kasih pada BNI,” ujarnya.
Kiat – kiat Sandiaga
Dari kepedihan menjadi korban PHK dan kemudian bangkit itu, Sandi memberikan kiat bisnis bagi setiap warga +62 yang menjadi korban PHK atau sedang berjuang memulai usaha.
Pertama, pilih usaha yang cocok.
Sandi berpesan, carilah usaha yang sesuai dengan yang dicintainya. Love what you do, and do what you love.
Dia memulai usaha dari mengulik – ulik laporan keuangan, maka usaha yang dirintisnya adalah jasa konsultan keuangan.
Kedua, bagaimana mendapatkan modal? Kuncinya adalah jaringan, sehingga terhubung dengan sumber pembiayaan. Bank seperti BNI adalah sumber modal yang baik.
Ketiga, bagaimana menjaga agar bisnis tetap berjalan dan berlanjut menjadi pengusaha sukses?
Sandi tegaskan agar pengusaha wajib menjalankan Silaturahim, atau memperkuat networking.
“Ini artinya, jadi pengusaha itu tidak boleh Baper (bawa-bawa perasaan), suka iri, senang melihat orang susah, dan susah saat melihat orang senang. Tapi senanglah saat melihat orang senang atau sukses. Jangan lupa, nilai luhur bangsa Indonesia ini adalah gotong royong, inilah kekuatan kita,” tutur Sandi
Keempat, kapan memulai usaha? Saat paling tepat memulai usaha adalah ketika sedang krisis.
Kalaupun gagal, sikapi dengan positif karena kegagalan itu tidak akan membuat mati seseorang, namun kekuatan untuk menapaki tangga kesuksesan dengan lebih mantap.
“Saya ingin tegaskan. Tidak ada sukses yang instan. Saya 20 tahun mengalami pasang surut. Tidak mungkin selalu di atas. Kuncinya, ketika sedang diatas, kita wajib bersyukur. Kalau kita lihat ke bawah, berikan empati. Nah, ketika sedang di bawah, kita bersabar, agar termotivasi. Untuk Melompat Lebih Tinggi kita harus mengerti bahwa tidak ada yang instans,” katanya.
Kelima, lalu bagaimana menyikapi kegagalan? Pertama, rutin berolahraga, karena dengan olahraga rutin akan keluar zat yang dinamakan endorphin.
Ketika zat ini keluar, maka akan memotivasi jiwa secara otomatis.
Kedua, membaca buku yang inspiratif dan bercerita tentang cerita sukses kehidupan tokoh, bisa diperoleh dari toko buku namun sangat bisa diperoleh dengan mudah di media – media sosial dengan mudah.
Ketiga, bergabung dengan komunitas yang memberi semangat satu sama lain, saling menguatkan setiap saat.
“Saat ini saja, saya masih suka galau. Namun ingat 3 langkah tadi. Yang terpenting lagi adalah, teman – temanlah yang memberikan semangat pada kita. Ingat 3G. Gercep atau Gerak Cepat; Geber atau Gerak Bersama, tidak bisa sendiri2; dan Gaspol atau Garap semua potensi."
"Jangan banyakin gibah, Guys, tetapi cari teman yang selalu memberi motivasi agar bisa melompat lebih tinggi. Jiwa pemenang itu ada di dalam diri kita semua, karena dibalik kesulitan akan selalu ada jalan keluar. Kegagalan tidak akan membunuh seseorang, tetapi menjadi jalan meniti anak tangga,” ujarnya. (*)
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri
Penulis | : | Rangga Gani Satrio |
Editor | : | Nurul Nareswari |