“Waktu pengiringan, ada dibagi beberapa tim. Tetapi rombongan korban tidak tahu, kalau ada satu ekor gajah lagi yang tertinggal di belakang,” lanjutnya.
Menurut laporan Tribun Video, Abdurrahman yang mengalami beberapa luka seperti di bagian kaki serta kepala, sempat dilarikan ke RSU Datu Beru Takengon untuk mendapatkan perawatan intensif.
Namun, saat korban belum sempat dirujuk ke rumah sakit lain, kondisi Abdurrahman terus kritis hingga dinyatakan meninggal dunia.
“Rencananya mau dirujuk, tetapi belum sempat dibawa, dia (korban-red) sudah lebih dulu meninggal dunia,” jelasnya.
Baca Juga: Dikira Flu Biasa, Kakak Adik Positif Covid-19 di Tasikmalaya Meninggal Dunia Saat Isolasi Mandiri
“Meninggalnya tadi malam, dan sudah dikebumikan jam 11 tadi, di Kampung Karang Ampar. Kondisinya memang lumayan parah setelah kemarin diserang gajah liar,” kata Ishak.
Ishak lantas menjelaskan bahwa kawanan gajah liar sudah beberapa hari terakhir, mulai mendekat di Dusun Pay Lah.
Hal tersebut cukup membuat resah penduduk, pasalnya warga menjadi tidak bisa bebas beraktivitas menggarap lahan pertanian maupun perkebunan milik mereka.
Adapu menurut Ishak, pasca insiden tersebut proses penggiringan gajah liar dihentikan sementara dengan beberapa pertimbangan.
“Saat ini, saya sedang menuju lokasi untuk mengecek perkembangan proses penggiringan gajah. Tapi hari ini, sudah dihentikan sementara,” imbuhnya menyimpulkan.
(*)
Source | : | Tribun Video,Tribun Aceh |
Penulis | : | Daniel Ahmad |
Editor | : | Nesiana Yuko A |