Jangan tarik paksa
Ketika anak mulai memasukkan tangan ataupun jari ke dalam mulut, jangan langsung menarik tangan anak secara paksa.
Dengan menarik paksa seperti ini, orangtua justru dianggap sebagai stressor bagi anak dan sama saja seperti mengintimidasi anak.
Ali-hali menarik tangan anak dengan paksa, lakukanlah secara perlahan dan buat tangan anak sibuk dengan kegiatan lain.
Fokus pada anak saat tidak melakukan kebiasaan itu
Daripada fokus pada anak saat memasukkan tangan ke dalam mulut, lebih baik fokus saat anak tidak melakukan kebiasaan itu.
Orangtua bisa memberikan anak apresiasi ketika anak tidak memasukkan tangan ke dalam mulut dalam jangka waktu tertentu.
Baca Juga: Tips Memilih Teether untuk Bayi, Nggak Boleh Sembarangan nih!
Berikan penjelasan mengenai norma kesopanan
Apabila usia anak sudah lebih besar untuk mengerti perkataan orangtua, berilah penjelasan tentang kebiasaannya terkait norma kesopanan.
Jadikan sosok idola anak sebagai contoh supaya anak menghentikan kebiasaan memasukkan tangan ke dalam mulut.
Izinkan anak menangis
Jika anak menangis atau terkejut setelah diajarkan untuk berhenti memasukkan tangan ke dalam mulut, peluk dan biarkan anak menangis.
Retno menyarankan supaya orangtua tidak terlalu keras dalam mengajarkan karena itu akan membuat anak merasa semakin terancam dan mempengaruhi tahap perkembangan selanjutnya.
(*)
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya
Source | : | Kompas.com,Nakita.ID |
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Irene Cynthia Hadi |