"Pengunggah video yang baru menyadari hal itu kemudian mengunggah kembali videonya dan akhirnya menjadi ramai. Atas ramainya video itu, si pengunggah kemudian dipanggil oleh pihak puskesmas. Tidak lama kemudian, ia mengunggah permohonan maaf dan menulis surat pernyataan di atas materai," ujarnya.
Lantaran merasa aneh, pihak keluarga sang pengunggah video menduga bahwa anaknya mengalami penindasan.
"Pihak keluarga yang mengetahui hal itu merasa aneh dan menduga ada percobaan intimidasi yang dilakukan oleh pihak puskesmas kepada anaknya. Sebab, setelah dari Puskesmas, anaknya yang langsung berangkat ke tempat kerja mengaku lemas dan minta dijemput oleh anggota keluarganya. Ketika dijemput, ia langsung lemas berada dipelukan keluarganya," tutur akun @halokrw.
Mengutip dari Kompas.com, peristiwa tersebut ternyata terjadi di Puskesmas Wadas, Telukjambe Timur.
Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana berujar bahwa pihaknya akan melakukan tes darah bagi para penerima vaksin yakni tiga wanita berinisial I, R, dan T.
"Kita mengambil sampel darah untuk memastikan sudah terbentuk atau belum. Urusan prosesnya kita serahkan kepada ahlinya. Tadi kita ambil sampel darah I dan R, sementara T masih dalam keadaan syok," ujar sang Bupati, Selasa (13/7/2021) dikutip Grid.ID dari Kompas.com
Kendati demikian, Bupati Karawang tersebut mengaku tak ingin membela satu pihak, Cellica Nurrachadiana mengaku akan menyerahkan kasus tersebut pada Polres Karawang.
Ngamuk Saat Tak Diberi Uang, Pengemis di Bogor Ini Malah Ketahuan Lagi Top Up: Ngegas Gak Dikasih
Source | : | Kompas.com,Instagram |
Penulis | : | Bella Ayu Kurnia Putri |
Editor | : | Deshinta N |