Di sana, terdapat persediaan mineral dan operasi pertambangan berskala besar.
Adapun untuk nama, ternyata diambil dari seorang penjelajah asal Belanda, Hendrikus Albertus Lorentz yang melewati daerah tersebut pada tahun 1909.
Ini merupakan ekspedisinya yang ke-10 di Taman Nasional Lorentz.
2. Keanekaragaman hayati
Ternyata kawasan ini juga menjadi salah satu di antara 3 kawasan di dunia yang mempunyai gletser di daerah tropis.
Terbentang dari puncak gunung yang diselimuti Salju (5.030 meter dpl), hingga membujur ke perairan pesisir pantai dengan hutan bakau dan batas tepi perairan Laut Arafura.
Baca Juga: Menjelajah Keindahan Pulau Padar di Taman Nasional Komodo, Keeksotisan Alam yang Punya Sejarah Unik
Di sana, ada 34 tipe vegetasi, di antaranya hutan rawa, hutan tepi sungai, hutan sagu, hutan gambut, pantai pasir karang, hutan hujan lahan datar/lereng, hutan hujan pada bukit, hutan kerangas, hutan pegunungan, padang rumput, sampai lumut kerak.
Untuk jenis-jenis tumbuhannya, antara lain nipah (Nypa fruticans), bakau (Rhizophora apiculata), Pandanus julianettii, Colocasia esculenta, Avicennia marina, Podocarpus pilgeri, dan Nauclea coadunata.
3. Beragam satwa
Adapun burung yang menjadi ciri khas taman ini yaitu, 2 jenis kasuari, 4 megapoda, 31 jenis merpati, 30 jenis kakatua, 13 jenis burung udang, 29 jenis burung madu, dan 20 jenis endemik (Cendrawasih ekor panjang atau Paradigalla caruneulata dan puyuh salju atau Anurophasis monorthonyx).
Sedangkan satwa mamalia yang tercatat antara lain babi duri moncong panjang (Zaglossus bruijnii), babi duri moncong pendek (Tachyglossus aculeatus), 4 jenis kuskus, walabi, kucing hutan, dan kanguru pohon.
Kimberly Ryder Klarifikasi soal Lemari Plastik yang Jadi Omongan Netizen, Ada Sejarah Miris di Baliknya
Source | : | Tribun Timur,Parapuan.co |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Okki Margaretha |