Laporan Wartawan Grid.ID, Daniel Ahmad
Grid.ID - Indonesia menjadi salah satu negara yang terdampak Pandemi Covid-19, bahkan tengah dalam kondisi genting seperti yang dialami baru-baru ini.
Diberitakan Kompas.com, berdasarkan data milik pemerintah hingga Rabu (14/7/2021) pukul 12.00 WIB, terjadi penambahan 54.517 orang yang terjangkit Covid-19 dalam 24 jam terakhir.
Dengan demikian, jumlah pasien yang terjangkit Covid-19 kini berjumlah 2.670.046 orang terhitung dari diumumkannya pasien pertama pada 2 Maret 2020.
Pandemi virus corona atau covid-19 menjadi fenomena yang memberikan banyak dampak terhadap umat manusia.
Cara kehidupan yang berbeda selama pandemi pun dialami hampir semua negara di penjuru dunia yang terpapar.
Setelah satu tahun lebih keberadaan corona, asal muasal dari virus tersebut masih menjadi tanda tanya.
Beragam teori juga bermunculan, seperti corona yang sudah disebutkan dalam kitab suci Al-Qur'an.
Berawal dari sebuah pertanyaan dari seorang jamaah kepada Buya Yahta berikut, yang penasaran usai menemukan kata corona di suatu ayat Al-Qur'an.
"Saya jadi penasaran dengan arti corona, saya sengaja buka kamus Alquran, saya dapati lafaz qof ro na ada di Alquran surat Al-Ahzab ayat 33."
"Saya jadi tercengang melihat potongan ayat tersebut," tutur seorang jemaah mengawali pertanyaannya, dikutip Grid.ID dari Sripoku, Kamis (15/7/2021).
Sang Jama'ah kemudian membacakan ayat tersebut dengan bahasa arab dengan artinya sebagai berikut.
"Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan (bertingkah laku) seperti orang-orang jahiliah dahulu, dan laksanakanlah salat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya."
"Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, wahai ahlulbait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya," kata jama'ah membacakan arti ayat tersebut.
Setelah membacakan ayat tersebut, Jama'ah tersebut penasaran dengan penafsirannya.
Baca Juga: Sempat Terpapar Covid-19, Harris Vriza Bersyukur Banyak Waktu untuk Beristirahat
"Pesannya sangat jelas bahwa lafaz corona mengandung arti perintah untuk tinggal, tinggalnya di mana? Di rumah-rumah kita jangan sampai keluar dari rumah. Benarkah begitu tafsiran ayat itu?," tanya seorang jemaah.
Terkait hal ini, Buya Yahya pun menanggapi dengan tegas dan lugas.
"Memang makhluk Allah yang populer saat ini ya corona, di mana-mana sampai di cari dalam Alquran semuanya, ketemu lafaz Quran ini lafaznya," terang Buya Yahya.
"Ketahuilah kalo anda ingin paham Alquran bukan dengan cara seperti itu, anda buka terjemahan dan sebagainya, jelaskan penjelasan dari para ulama, jangan mereka-reka begitu tidak," tambahnya.
Maka Buya Yahya pun meluruskan maksud surat Al-Ahzab ayat 33 tersebut yang diawali dengan lafaz waqorna.
"Qorna fii buyu tikunna ini dari kata qoro bukan corona, na-nya itu nun niswah qorna, kalian semua istri-istri Nabi, itu kan kitabnya untuk istri Nabi," jelas Buya Yahya.
Maka surat tersebut ditujukan untuk istri-istri Nabi dan wanita mulia.
"Artinya beda corona apa ini, jangan main-main Alquran lah," tuturnya.
"Jadi sebelum ada virus corona ini berlaku wanita itu sebaiknya anda jangan kakimu itu ada uletnya kalo nggak keluar nggak enak," terangnya.
"Jangan banyak keluar, di rumah lebih cantik, lebih sholehah, sebelum ada corona itu kisah untuk wanita," lanjutnya.
Buya Yahya menambahkan jika surat Al-Ahzab ayat 33 tersebut mengandung nasehat untuk wanita-wanita mulia.
Sehingga Buya Yahya menegaskan jika segala sesuatu jangan dihubungkan dengan kitab suci Alquran tanpa pemahaman yang benar.
"Quran kok dibikin main-main, ndak jelas nanti," tuturnya.
Melainkan maksud ayat tersebut yakni wahai wanita biasakanlah engkau tinggallah kalian di rumah-rumahmu.
Jadi, wanita yang bisa semakin menjaga dirinya, maka semakin mulia dia.
Jangan keluar kecuali ada hajat, misalnya mencari ilmu atau melakukan sholat di masjid.
Buya Yahya pun memberikan himbauan jika memahami Alquran itu dikembalikan kepada ahlinya.
Bukan hanya ketemu lafaz sama, lalu dihubung-hubungkan.
Alquran itu kalamullah, jadi lafaznya harus dikembalikan kepada ahlinya seperti ahli bahasa, kemudian ahli tafsir untuk memahaminya.
"Jangan anda seenaknya sendiri buka terjemahan lalu anda memutuskan seperti itu, semoga Allah memberikan kita pemahaman yang benar, semoga corona diangkat oleh Allah, usaha maksimal dan doa maksimal," tukasnya. (*)
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Daniel Ahmad |
Editor | : | Nurul Nareswari |