Sebagaimana diketahui, vaksin yang diproduksi oleh Pfizer and BioTech ini diberikan melalui injeksi sebanyak dua kali dalam rentang waktu tiga pekan.
Ya, dari data imunogenitas pemberian dua dosis vaksin comirnaty dalam selang tiga minggu vaksin menghasilkan respons yang baik.
Alhasil, BPOM menyatakan beberapa kajian menunjukkan keamanan vaksin Pfizer dapat ditoleransi pada semua kelompok usia.
BPOM juga menyebut penilaian data mutu vaksin Pfizer telah dilakukan sesuai pedoman evaluasi yang berlaku secara internasional.
Baca Juga: Bolehkah Penyuntikkan Vaksin Pertama dan Kedua Beda Lokasi? Simak Penjelasannya Berikut Ini!
Adapun, efek samping dari penyuntikan vaksin Pfizer ini adalah nyeri pada tempat suntikan, kelelahan, nyeri kepala, sakit otot, nyeri sendi dan demam.
Ditambahkan dari Tribunews yang melansir dari Malay Mail, Menkes Adham mengatakan bahwa negara bagian Kelantan akan berhenti memasok vaksin Sinovac dan beralih ke Pfizer.
Sejalan dengan pernyataan itu, Direktur Kesehatan Kelantan, Dr Zaini Hussin mengatakan pasokan vaksin Sinovac akan dihentikan pada akhir Juli.
"Mulai Minggu (18 Juli), semua pusat vaksinasi di Kelantan hanya akan diberikan vaksin Sinovac dosis kedua yang cukup," katanya seperti dilansir Harian Metro pada Kamis (15/7/2021) lalu.
Dr Zaini mengatakan bahwa tidak akan ada lagi dosis pertama vaksin Sinovac yang diberikan mulai 13 Juli.
Sebagaimana diketahui, pemberhentian vaksin sinovac disebutkan karena dosis yang diedarkan telah habis.
(*)
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Nurul Nareswari |