Laporan Wartawan Grid.ID, Nisrina Khoirunnisa
Grid.ID - Kasus Covid-19 di Kota Bogor yang cukup tinggi ternyata menjadi peluang bagi seorang pengrajin peti jenazah.
Melansir dari website layanan tanggap Covid-19 di Kota Bogor pada Senin (19/7/2021), sebanyak 28,3 ribu pasien dinyatakan positif Virus Corona.
Sementara angka pasien terjangkit Covid-19 yang meninggal dunia yakni sebanyak 324.
Tingginya kasus Covid-19 di Kota Bogor tentu menjadi keresahan warga sekitar.
Meski begitu, ada pula sejumlah pihak yang mendapatkan peluang atas banyaknya korban berjatuhan karena Covid-19.
Seorang pengusaha industri mebel asal Cikaret, Bogor Selatan, Kota Bogor, menjadikan kondisi tersebut sebagai peluang di tengah pandemi.
Dilansir dari TribunnewsBogor.com, pemuda bernama Ibrahim Askar kini bekerja sebagai pengrajin peti jenazah.
Sebelumnya, Ibrahim mengalami kesulitan dan penurunan produksi pada industri mebelnya ketika pandemi Covid-19 merajalela di Tanah Air.
Melihat situasi genting di Kota Bogor, alhasil Ibrahim beralih dari pengusaha mebel menjadi pengrajin peti jenazah.
Semua bermula karena cerita kakak Ibrahim yang bekerja sebagai tenaga kesehatan, mengatakan bahwa banyak pasien terinfeksi Covid-19 yang meninggal.
Kondisi tersebut membuat Ibrahim prihatin hingga akhirnya bergerak cepat untuk mengubah pekerjaannya dari pengusaha mebel menjadi pengrajin peti jenazah.
Ibrahim bersama 5 pekerjanya memulai produksi peti jenazah sejak tiga minggu terakhir.
Berbekal informasi dari Youtube, Ibrahim dan timnya mampu memproduksi peti jenazah bagi pasien Covid-19 yang meninggal dunia.
"Saya belajar dari Youtube. Terus cari-cari tahu tentang spesifikasi, ukuran dan lain-lain. Akhirnya kita mulai produksi. Produksi pertama 10 peti per hari dibantu 5 pekerja," ujar Ibrahim, Sabtu (17/7/2021).
Ibrahim mengirim produksi peti jenazahnya ke rumah sakit di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor.
Akibat permintaan yang tinggi karena semakin banyak pasien Covid-19 yang meningkat, Ibrahim langsung menambah pekerjanya agar produksi yang dihasilkan dapat meningkat.
"Sekarang kita bisa berdayakan 50 pekerja. Mereka ini warga sekitar yang terdampak ekonominya karena pandemi. Kami ajak untuk bergabung," beber Ibrahim.
Kendati penghasilan dan keuntungannya terbilang tinggi karena peti jenazah laris dipesan, Ibrahim tetap memberi pesan iba dengan situasi saat ini.
Ibrahim berharap agar pandemi Covid-19 lekas berlalu dan kondisi dapat kembali normal agar dirinya bisa memproduksi kembali mebel seperti sebelumnya.
"Ini kita awali dengan niat baik membantu RS yang kekurangan peti jenazah. Kita semua berharap tentunya kondisi seperti ini segera berlalu," terang Ibrahim.
Dulu sempat sepi orderan karena pandemi Covid-19, Ibrahim kini justru mendapat kepercayaan dan apresiasi dari Wali Kota Bogor, Bima Arya.
"Ibrahim ini masih mahasiswa. Dia punya usaha mebel yang sedang terdampak pandemi, tapi dia mencoba bertahan dengan beradaptasi," jelas Bima Arya.
Bima Arya mengatakan bahwa pihak Satgas Covid-19 Kota Bogor mempercayakan pembuatan peti jenazah kepada tim Ibrahim yang dapat memberi manfaat bagi orang banyak.
"Satgas Covid (Kota Bogor) juga mempercayakan pembuatan peti jenazah ini kepada Ibrahim dan kawan-kawan untuk pemberdayaan UMKM. Semoga manfaat bagi orang banyak. Semua bisa mengambil peran sekecil apapun dalam masa sulit saat ini," tukas Bima Arya.
(*)
Source | : | TribunnewsBogor.com,covid19.kotabogor.go.id |
Penulis | : | Nisrina Khoirunnisa |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |