Program kerja pertama mereka ini akan diselenggarakan akhir tahun ini.
Perdunu ini juga mengadakan doa bersama, mereka akan meminta agar masyarakat Banyuwangi terhindar dari marabahaya.
Kemudian juga ada program pengobatan gratis yang mengklaim untuk pengobatan berbagai jenis penyakit.
Pengobatan gratis, kata Gus Abdul Fatah, rencananya pada Bulan Suro atau Muharam, pihaknya berencana menggelar Festival Santet.
"Semoga bisa terlaksana dengan baik," kata dia.
Festival santet ini menerangkan tentang ilmu-ilmu spiritual yang masih ada di Banyuwangi.
Mereka juga akan dikenakan dengan destinasi mistis di Banyuwangi.
Mulai dari Alaspurwo, Rowo Bayu hingga Antaboga di Kecamatan Glenmore.
"Kita akan menggelar Festival Santet. Banyak macam yang akan kita gelar di festival itu. Nanti bagaimana pengenalan orang terkena santet atau sihir. Dan juga kita kenalkan destinasi mistis di Banyuwangi. Ada 3 kalau ndak salah tadi usulannya. Alaspurwo, Rowo Bayu dan Antaboga," imbuh Abdul.
Perdunu, kata Abdul, lahir untuk memberi manfaat kepada masyarakat.
Selama ini, banyak yang tahu untuk membicarakan masalah dukun.
Abdul mengatakan, selama ini hal tersebut tabu dibicarakan, maka ada publikasi itu.
"Memang selama ini kan tabu dibicarakan. Makanya kita publikasikan kepada masyarakat bahwa ada perkumpulan ahli spiritual di Banyuwangi," ujar Abdul.
Pria pengasuh Ponpes Alhuda Blimbingsari, Tegalsari ini juga menerangkan tentang logo perkumpulan dukun ini.
Logo perdukunan tersebut adalah bintang sembilan, dupa dan keris.
Abdul menjelaskan makna dari logo perkumpulan dukun nusantara itu.
"Ada makna di balik logo ini. Tentu tidak lepas dari kegiatan spiritual kita. Di mana juga biasanya ada keris, dupa dan bintang 9 adalah harapan kita berdoa agar berhasil," terang dia.
Gagal Move On dan Tak Terima sang Mantan Pacar Sudah Punya Kekasih Baru, Pria Ini Culik sang Wanita tapi Keciduk Polisi, Begini Akhirnya
Penulis | : | Winda Lola Pramuditta |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |