Meski begitu, sang ilmuwan lalu menyunggingkan senyumnya sambil melihat ke penonton di sekelilingnya.
Dari cuitan Twitter @S00KSES, Sarah Gilbert merupakan seorang profesor di Universitas Oxford.
"Dame Sarah Gilbert, profesor vaksinologi di Universitas Oxford pencipta vaksin AstraZeneca (bersama Catherine Green) mendapat standing ovation di ajang Wimbledon 28/6/2021," tulis akun @S00KSES dikutip Grid.ID.
Mengutip dari Kompas.com, Sarah Gilbert ternyata ogah mengambil hak paten vaksin ciptaannya.
Alasan Sarah Gilbert tidak mau mengambil hal paten vaksinnya adalah karena dia ingin vaksin ciptaannya bisa diproduksi dengan harga murah.
"Saya ingin buang jauh-jauh gagasan itu (mengambil hak paten penuh), agar kita bisa berbagi kekayaan intelektual dan siapa pun bisa membuat vaksin mereka sendiri," ujar Sarah Gilbert di hadapan parlemen Inggris dikutip Grid.ID dari Kompas.com via Reuters.
Ia pun tidak sendirian dalam menciptakan vaksin Covid-19 tersebut, Sarah Gilbert juga bekerja dengan ilmuwan Oxford lainnya yaitu Catherine Green.
(*)
Gak Pernah Buat Netizen Bosan dengan Gayanya, Ayu Ting Ting Tampil bak Artis Korea dengan Rambut Unik!
Source | : | Kompas.com,Twitter |
Penulis | : | Bella Ayu Kurnia Putri |
Editor | : | Nesiana Yuko A |